MESKIPUN diakui belum sempurna, tetapi dalam rapat evaluasi Angkutan Lebaran tahun 2017 yang dihadiri seluruh instansi terkait, terdapat simpulan bahwa arus mudik/balik tahun ini dinilai lebih baik dibanding tahun 2016. Bertolak dari itu, muncul gagasan segera persiapkan event tahun 2018 mendatang jadi lebih baik lagi. angkah cepat, dirancang Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) yang jelaskan bahwa kementeriannya sudah mempersiapkan perencanaan matang dan bekerja jauh hari sebelum musim mudik Lebaran. Menurutnya, selain kesiapan sarana dan prasarana, kelancaran arus mudik juga ditentukan faktor regulasi, rekayasa lalu lintas dan perilaku pengendara sendiri.
“Jalur mudik 2017 lalu, sudah dipersiapkan sejak tahun 2016, dan hasilnya lumayan. Karena itu untuk Lebaran 2018, kami persiapkan mulai Agustus. Kami hanya punya waktu 10 bulan ke depan untuk persiapkan jalur mudik tahun depan” katanya dalam jumpa media “Pengamanan & Pengendalian Arus Mudik Lebaran dan Operasi Ramadniya 2017” di Kantor Staf Presiden (KSP) yang dihadiri Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan, Irjen Royke Lumowa Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, dipandu Teten Masduki Kepala KSP.
Untuk antisipasi arus mudik tahun 2018, Kementerian PUPR akan tingkatkan layanan jalan Jalur Lintas Selatan (Jalinsel) Pulau Jawa, utamanya di beberapa titik macet. Antara lain Underpass Nagreg, yang perlu dicarikan solusi memecah kemacetan dengan dibuat jalan alternatif baru, dari Ciawi-Cikijing, masuk Jalan Lingkar Jatigede-Sumedang-Bandung. Ujar Basuki: “Sudah ada desain yang akan segera dilelang. Semoga tahun depan sudah bisa dimanfaatkan saat mudik. Kami juga akan siapkan jalur alternatif Limbangan-Gentong yang di lintas tengah Jabar. Juga jalur alternatif Krukut, Purwokerto, Patakan hingga Temanggung. Untuk Jalan Tol Trans Jawa, Kementerian PUPR akan fokus selesaikan ruas Brebes Timur-Grinsing hingga Semarang agar saat dilewati arus mudik tahun 2018, sudah siap 4 lajur tol.
Pada arus mudik tahun 2017 baru-baru ini, Kementerian PUPR telah membangun tol darurat sepanjang 337 km di Pulau Jawa, dan 65 km di Sumatera, yang sangat membantu kurangi kemacetan arus mudik. Selain itu juga perbaikan jalan nasional dan jalan alternatif utama, yang pengerjaannya dihentikan pada H-10, karena kondisi “jalan tol dadakan” itu dinilai cukup mantap. Guna kurangi kepadatan jalan Tegal – Purwokerto untuk kendaraan dari pantura menuju lintas tengah dan selatan Pulau Jawa. Kemen PUPR juga membangun 4 flyover perlintasan sebidang dengan rel kereta api di Klonengan, Dermoleng, Kretek, dan Kesambi sejauh 60 Km yang di hari biasa perlu waktu tempuh sekitar 4 jam, namun pada arus mudik lebaran tahun 2016 bisa mencapai waktu tempuh hingga 14-16 jam. Dengan berfungsinya keempat flyover pada mudik Lebaran tahun 2017 ini, berkurang hingga 5-6 jam.
Terkait langkah antisipatif yang seakan menerjemahkan bunyi pemeo: ”sedia payung sebelum hujan”, Teten Masduki Kepala KSP berucap dngan “sersan” (serius tetapi santai): “Kalau kita tak ingin babak belur saat arus mudik/balik, jalan paling baik adalah dengan cara menyiapkan jalur jalan, jauh-jauh hari sebelum event itu tiba”. ***ERICK A.M.