DILANDASI niat mendorong penigkatan transaksi nontunai di lingkungan pelabuhan yang dikelolanya, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelido III menggandeng Bank BNI menerbitkan uang elektronik. U. Saefudin Noer, Direktur Keuangan Pelindo III mengatakan dengan uang elektronik, maka terjadi efisiensi pengelolaan uang tunai hingga meminimalisir kemungkinan kecurangan. Ungkap Dirkeu Pelido III di Tanjung Emas Semarang, pekan lalu: “Langkah yang kami tempuh ini, merupakan dukungan terhadap program Bank Indonesia mendorong less cash, mengurangi penggunaan uang tunai”.
Penerapan E-port di pelabuhan, menurut Saefudin berfungsi agar uang mengendap tidak lagi dalam bentuk tunai, tetapi akun ke akun, yang meskipun tidak banyak dampaknya,tetapi mengurangi produksi uang tunai, efisien, makin mudah dilaksanakan.Selain efisiensi, pola transaksi antar rekening ini mendatangkan manfaat tambahan bagi perusahaan karena mendapatkan bunga overnight. Di lingkungan Pelindo III, peresmian layanan uang elektroikdi Tanjung Emas Semarang, merupakan keduasetelah Tanjung Perak Surabaya. Pelindo III rencanakan programE-port akan diterapkan di Denpasar, Banjarmasin, dan Teluk Lamong.
Terkait program E-port PelindoIII, Adi Sulistyowati Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksi Perbankan jelaskan: “Kami siapkan skim Supply Chain Financing [SCF], sebagai dukungan lebih luas untuk pembiayaan kepada mitra kerja Pelindo III. Untuk kemudahan transaksi perusahaan, kami juga telah sediakan Cash Management System yang dapat membantu pengelolaan keuangan perusahaan”.
Sulistyowati juga menjelaskan, hingga semester I/ 2017, BNI telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp.412,18 triliun atau 15,4% secara year-on-year (yoy). Pada periode yang sama di 2016 kredit yang disalurkan sebesar Rp.357,22 triliun. Dari capaian ini laba yang dibukukan sebesar Rp.6,41 triliun atau meningkat 46,7% dibandingkan tahun lalu. Sementara itu pendapatan nonbunga yang ditopang oleh peningkatan Fee Based Income(FBI) naik 17,9%. Pendapatan ini bersumber dari Recurring Fees yang berkontribusi 92,1% dari total FBI. ***ERICK A.M.