BATAM, MARITIM.
Galangan kapal PT Bandar Abadi di kawasan industri Tanjung Uncang, Batam, sukses meluncurkan kapal kontainer pesanan Presiden Joko Widodo, Kamis (10/8). Kapal modern ‘Kendhaga Nusantara I’ yang didukung peralatan berteknologi tinggi dan dikerjakan oleh putra – putri Indonesia, merupakan kapal pengangkut peti kemas berkapasitas 100 TEU’s yang nantinya akan memperkuat tranportasi laut.
Peluncuran kapal ditandai pemutusan tali pengikat kapal dan penekanan tombol sirine oleh Menteri Perhubungan yang diwakili Kepala Bidang Pelabuhan Batam, Dodi Triwahyudi, didampingi direksi PT Bandar Abadi dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Batam.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dodi Triwahyudi mengatakan, pengadaan kapal Kendhaga Nusantara I merupakan langkah pemerintah untuk menunjang tol laut dan sistim logistik. Khususnya terkait kedaulatan dan ekonomi nasional sebagai upaya pemerataan pembangunan nusantara.
Dikatakan, pembuatan kapal Kendhaga Nusantara I sejalan dengan langkah pemerintah yang menempatkan sektor maritim sebagai salah satu program prioritas dalam pembangunan nasional, termasuk pengembangan industri galangan kapal. Kapal Kendhaga Nusantara I merupakan peluncuran perdana dari 15 kapal sejenis yang dipesan pemerintah.
Menhub juga menyampaikan apresiasi kepada PT Bandar Abadi yang menyelesaikan kapal sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan dan tepat waktu.
Dalam kesempatan itu, Komisaris PT Bandar Abadi, Amran Tan, mengucapan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan untuk membangun kapal dengan baik. Ia berharap kemitraan dalam pembangunan kapal ini dapat berkelanjutan.
Bagi perusahaannya, kata Amran, peluncuran kapal ini merupakan kebanggaan tersendiri, karena 15 kapal sejenis pesanan pemerintah dibangun di berbagai perusahaan galangan kapal dalam negeri. Kapal Kendhaga Nusantara I adalah kapal angkut kontainer pertama yang rampung dan diluncurkan.
Menurut Direktur PT Bandar Abadi, Maslina Simanjuntak, pembangunan kapal Kendhaga Nusantara I memakan biaya sebesar Rp 113 miliar. Dalam operasional nanti kapal mampu memuat 100 peti kemas, 2 frezeer container, dengan tangki BBM berkapasitas 252 ton.
Panjang kapal 74.05 meter, lebar 17.20 meter dan tinggi 4.90 meter dengan kecepatan 12 knot per jam. “ Kami bangga bisa membuat kapal pesanan Presiden Joko Widodo, dan dapat diselesaikan lebih cepat,“ ujarnya.** Amrullah.
