MARIUS Ardu Jelamu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), minta pelaku bisnis maupun Pemerintah Australia untuk menjajaki peluang bisnis pariwisata yang dapat dikembangkan di provinsi tersebut. Kadispar NTT Kamis lalu mengatakan hal itu dalam pertemuan bisnis yang difasilitasi Konsulat Jenderal RI Sydney, melibatkan pihak Kementerian Pariwisata.
Marius yang hadir di Sydney Australia bersama Yucundianus Lepa Ketua Komisi II DPRD NTT mengatakan, melalui pertemuan itu pihaknya memaparkan berbagai potensi dan kekayaan pariwisata unggulan yang ada di Provinsi Selaksa Nusa itu. Ia sebutkan sejumlah aspek yang dibahas bersama untuk dijajaki seperti infrastruktur parwisata, sarana prasarana, hingga pemberdayaan sumber daya manusia sektor pariwisata.
“Aspek-aspek seperti ini yang kami tawarkan untuk dijajaki para pelaku usaha dari Australi melalui investasi maupun menjadi sasaran program-program pemberdayaan dari Pemerintah Australia” katanya.
Menurut Jelamu, selain itu pertemuan bisnis semacam itu juga dimanfaatkan untuk promosi destinasi wisata unggulan yang sudah tersohor maupun yang tengah dikembangkan untuk menyedot sebanyak mungkin pengunjung dari benua Kanguru. Upaya itu dimaksud untuk mendukung peningkatan arus wisatawan mancanegara (wisman), mengejar target kunjungan 1,5 juta orang dalam tahun ini. Karena dari sisi jarak, Australia merupakan salah satu negara yang letaknya sangat dekat dengan NTT dengan berbatasan wilayah laut secara langsung selain dengan Timor Leste. Kata Kadispar NTT: “Sedemikian dekat jaraknya, hingga mudah dijangkau. Halitu dapat dibuktikan pada kunjungan wisman dari berbagai negara yang ikut dalam kegiatan tahunan Sail Indonesia yang berangkat dari Australia dengan NTT sebagai sasaran kunjungan pertama”.
Lebih lanjut, Marius mengatakan dalam pertemuan itu pihaknya juga telah meminta dukungan Pemerintah Australia untuk mewujudkan layanan penerbangan langsung yang menghubungkan tiga persinggahan: Kupang-Dili-Darwin. ***LIES.