Tanjungwangi – Maritim.
KAPAL Motor “Bahtera Sejati” yang berlayar dari Pelabuhan Gresik dengan tujuan Ruteng, Waikabubak melakukan sandar kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi sejak akhir Juli 2017, setelah selesai melaksanakan kegiatan muat beras sebanyak 2.750 Ton pada Sabtu (05/08). Namun, setelah proses muat selesai dilaksanakan, kondisi KM “Bahtera Sejati” terlihat dalam posisi miring. Meskipun cuaca saat itu kurang baik, karena gelombang tinggi dan angin kencang di daerah Selat Bali, tetapi pihak agen kapal, petugas operasional Pelindo III, dan Petugas KSOP kelas III Tanjung Wangi langsung melakukan pengecekan kondisi kapal untuk mengetahui posisi keadaan kapal tersebut.
Ade Sucipto, Petugas KSOP menjelaskan bahwa perlu dilakukan tindak penyelamatan /evakuasi untuk mengeluarkan kapal dari dermaga Pelabuhan Tanjung Wangi agar bisa lego jangkar ke tempat lebih aman. Akhirnya kapal digeser sedikit ke utara dan lego jangkar di belakang Mapolair Ketapang.
“Kondisi KM “Bahtera Sejati” sejak awal keberangkatan sudah tampak mengalami kemiringan 5 derajat. Padahal muatan kapal tak melebihi batas maksimal yang ditentukan” ungkap Ade.
Dalam kegiatan evakuasi kapal, Pelindo III Tanjung Wangi kerahkan dua unit kapal tunda dan tindakan penyelamatan oleh petugas pandu 29 Pelindo III Tanjung Wangi, Tri Laksono, yang setelah evakuasi menjelaskan: “Meski kondisi kapal dalam keadaan miring, ribuan ton beras yang dimuat tak terdampak air laut yang masuk ke gladak kapal”.
Sementara itu Edy Sulaksono General Manager Pelindo III Tanjung Wangi pastikan bahwa lokasi lego jangkar KM “Bahtera Sejati” tidak akan mengganggu lalu lintas pelayaran kapal lainnya. Terangnya: “Dipastikan dermaga umum Pelabuhan Tanjung Wangi akan aman untuk sandar kapal. Upaya evakuasi dilakukan, agar tak mengganggu aktifitas bongkar muat serta arus distribusi logistik melalui Tanjung Wangi”. ***ERICK A.M.
