JAKARTA, MARITIM.
Sejumlah armada kapal dari tiga negara (Singapura Indonesia dan Malaysia) terus melakukan pencarian 10 kru kapal perang Amerika Serikat ‘USS Jhon S.MC Cain’ yang hilang setelah tertabrak kapal niaga di perairan timur Selat Singapura.
Pasca kecelakaan, kedua kapal tersebut telah dievakuasi dan diamankan di pelabuhan Singapura dengan pengawalan kapal-kapal perang Singapura.
“Melalui komunikasi via radio, kapal USS Jhon S. MC Cain menginformasikan kedua kapal telah ditarik ke Singapura,” kata Kepala Bagian operasi pangkalan Penjaga Laut dan Pantai Tanjung Uban, Provinsi Kepri, Sugeng Riyono, melalui rilis yang diterima Maritim, kemarin (22/8).
Sugeng menjelaskan, dalam pencarian korban itu, Indonesia mengerahkan sejumlah kapal. Antara lain KN (Kapal Negara) Sarotama (P – 112) dengan nakhoda Capt. Desi Susanti, KN. Rantos (P – 210) yang dinakhodai Capt. Nico Morris Selayar, KN. Purworejo, serta beberapa kapal lainnya.
Selain melakukan penyisiran mencari 10 korban yang hilang, kapal Indonesia bersama instansi terkait juga mengindentifikasi dampak pencemaran laut. Dalam penyisiran itu, KN. Purworejo milik Basarnas mendapat informasi bahwa kemungkinan korban hanyut ke arah perairan pulau Bintan dan Batam.
“Namun hingga kini korban belum ditemukan,” ujar Sugeng.
Kapal perang USS Jhon S. MC Cain, Senin (21/8) dinihari bertabrakan dengan kapal niaga MT Alnic MC berbendara Liberia di perairan timur selat Singapura, sekitar 20 mill dari Batam. Belum diketahui penyebab kecelakaan yang terjadi di perairan tersibuk kedua di dunia tersebut.
Menurut data yang dihimpun Maritim, armada RI yang terlibat melakukan operasi penyelamatan dan pencarian kru kapal asing tersebut antara lain KN Purworejo, KRI (kapal perang) Parang dan KRI Cucut, KN. Sarotama P – 112, KN Rantos P – 210 serta kapal Bea Cukai 20007.**Amrullah.