BATAM, MARITIM.
Lima orang tewas akibat kecelakaan di kapal tanker MT Gamkorona yang sedang naik dock di galangan kapal PT ASL Batam, Kamis (7/9). Tanker berbobot 60.000 GT yang disewa Pertamina tersebut naik dock Rabu (6/9) untuk perbaikan kapal.
Keterangan yang diperoleh Maritim menyebutkan, perbaikan tersebut dilakukan di ruang pompa air untuk memasang kupingan di pulp air dengan cara dilas. Pekerjaan tersebut dilakukan oleh oleh PT Sinar Cendana (SC) dan PT Kilang Jaya selaku sub kontraktor PT ASL.
Saat 6 orang karyawan PT SC masuk ruangan pompa, mereka melihat air dan minyak menggenangi lantai. Saat pengelasan dilakukan, kupingan pompa air yang terbuat dari besi tersebut terjatuh. Genangan minyak di lantai itu langsung menyambar besi yang tengah membara itu, sehingga menimbulkan kebakaran di ruangan kapal tersebut.
Para pekerja berusaha mencari tangga untuk keluar dari ruangan pompa, tapi terjebak kobaran dan asap yang tebal. Akibatnya, 5 orang tewas di tempat dan 1 orang berhasil selamat yang kini dirawat di rumah sakit.
Ke-5 orang yang tewas adalah Nimrot H, Faisal Koto, Onik, Rusli Tan dan Malik Majida. Sedangkan seorang yang selamat adalah Liwaten Hutagalung.
“Kecelakaan fatal yang menelan korban meninggal ini harus segera diselidiki dan diusut tuntas,” tegas pengamat kemaritiman, Samosir, saat dihubungi Maritim via telepon seluler, akhir pekan lalu.
Ia mempertanyakan penerapan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan sertifikat pengawas dalam perbaikan kapal tersebut. “Jangan-jangan pengawas dan pemborongnya hanya preman yang tak punya keahlian khusus,” duganya.
Menurut Samosir, kecelakaan serupa yang pernah terjadi di pelabuhan ilegal di kawasan Batu Ampar pada November 2016. Satu orang terlempar dari atas kapal sekitar 150 meter dengan tubuh tersobek-sobek dan meninggal di tempat.
“Namun sampai sekarang proses hukum kasus ini tidak jelas,” ujarnya. **Amrullah.