2 WARGA BANGKALAN DIUSULKAN TERIMA KALPATARU

Bangkalan, Maritim

KENDATI dinilai agak terlambat, tetapi kepedulian terhadap kelestarian lingkungan tetap jadi agenda yang makin hari kian disadari pentingnya. Pelbagai dinas, lembaga hingga juga perseorangan, makin menyadari keutamakan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan berbagai cara dan upaya, dilakukan “lomba” mencegah kerusakan bumi, tempat manusia, satwa dan tumbuh-tumbuhan melangsungkan kehidupan. Terkait hal itu, digalang kolaborasi antara Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dengan warga masyarakat dalam pelestarian lingkungan berbasis peningkatan ekonomi, yang realisasinya  banyak menuai apresiasi. Salam satu apresiasi, secara terbka disampaikan M.R. Karliansyah, Dirjen Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH).

“Apa yang telah dilakukan oleh PHE WMO luar biasa. Program pendukung di daerah operasinya bukan hanya membuat lingkungan hidup menjadi lebih bagus, tetapi manfaat ekonominya juga dirasakan masyarakat” ungkap Karliansyah dalam siaran pers, Minggu (19/11/2017).

Menurutnya, M Syahril dan Muhammad Tumar dua tokoh lokal yang mengelola TPM dan HIPPAM layak diusulkan menjadi penerima “Kalpataru” sebagai penghargaan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Penamaan penghargaan “Kalpataru”diadopsi darikata yang berasal dari bahasa Sanskerta: Kalpavriksha yang berarti pohon kehidupan.

Dalamenilaian Dirjen, perjungan Syahril mengelola Taman Pendidikan Mangrove di Labuhan dan Tumar yang mengelola HIPPAM Sumber Barokah layak diberi apresiasi. Karna itu, Karliansyah mengimbau agar Pemda Bangkalan atau PHE WMO mengusulkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup agar mereka bisa dicalonkan sebagai penerima Kalpataru. Karliansyah juga menilai, Syahril yang tahun lalu dinobatkan menjadi Lokal Hero oleh Pertamina mempunyai kontribusi sangat besar dalam memulihkan ekosistem sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat di Labuhan.

“TPM Labuhan ini bukan saja bagus untuk lingkungan, misalnya menahan abrasi, tetapi juga mampu ciptakan lapangan kerja dan menjadi objek wisata andalan Kabupaten Bangkalan. Nilainya lebih besar lagi karena ini ada di pesisir Utara Pulau Madura,” jelas Karliansyah didampingi  Beni J. Ibradi Direktur Operasi Pertamina Hulu Energi (PHE) Beni J. Ibradi dan Kuncoro Kukuh General Manager PHE WMO.

Dalam kunjungannya ke Desa Bandang Daja Kecamata Tanjungbumi, Karliansyah sempat bertemu dengan beberapa mantan TKI yang kini memilih mengembangkan Taman Pendidikan Mangrove Labuhan. Karliansyah juga bertemu dengan ibu-ibu anggota Kelompok Tani Cemara Laut yang mengembangkan bisnis katering untuk pelajar dan mahasiswa yang melakukan penelitian atau sekadar berkemah di TPM Labuhan.

“Sudah ada 65 warga yang mengelola TPM Labuhan. Manfaat ekonominya sangat besar karena berhasil membuka lapangan kerja. Yang tadinya jadi TKI di luar negeri, kini balik mengelola desa mereka” jelas Karliansyah.

Pada bagian lain, Karliansyah juga memuji kebijakan warga pengelola TPM Labuhan yang melarang pelajar berkunjung pada jam sekolah kecuali ada surat tugas dari sekolah atau diantar guru. Ia sepakat dengan kebijakan warga yang hanya membuka TPM Labuhan hingga pukul 17.00. Menrut Dirjen karena namanya Taman Pendidikan Mangrove, harus diutamakan aspek pendidikan menjadi prioritas.

Sementara dalam kunjungan di HIPPAM Sumber Barokah di Desa Bandang Daja, Kecamatan Tanjungbumi, Karliansyah memberi apresiasi atas keberhasilan kelompok itu memasok kebutuhan air bersih untuk 400 KK. UJRNYA: “Banyak yang mencoba memenuhi kebutuhan air bersih secara berkelompok. Tapi biasanya hanya untuk 10 KK. Ini untuk 400 KK. Kalau satu KK ada 5 jiwa, maka ada 2.000 jiwa yang kebutuhan air bersihnya terpenuhi”.

Menurut Karliansyah, yang dilakukan Tumar dan warga pengurus HIPPAM Sumber Barokah dan M Syaril serta warga pengelola TPM Labuhan, layak dapat apresiasi pemerintah. Pungkas Karliansyah: “Tahun lalu PHE WMO sudah dapat apresiasi dari pemerintah berupa Proper Emas. Kini saya usulkan agar tokoh lokal seperti Pak Syahril dan Pak Tumar juga layak diusulkan menjadi penerima Penghargaan Kalpataru”. ***ERICK  A.M..

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *