I GUSTI NGURAH RAI UNTUK NAMA KAPAL PERANG RI

Denpasar  – Maritim

SETELAH sempat tercetak di lembar uang sebagai alat pemayaran yang sah dan nama Bandar Udara Internasonal di Kabupaten Badung, maka nama salah pahlawan nasonal asal Bali I Gusti Ngurah Rai diabadikan menjadi nama salah satu kapal perang Republik Indonesia yaitu “KRI I Gusti Ngurah Rai-332” (KRI GNR-332). Kapal andalan matra laut itu selanjunya akan bertugas memperkuat poros maritim di wilayah perairan Bali dan sekitarnya. Hal itu terungkap saat Made Mangku Pastika Gubernur Bali, Kamis lalu terima audiensi rombongan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar yang dipimpin oleh Kolonel TNI-AL Gusti Bagus Tapayasa.

Kolonel Tapayasa, menjelaskan pengukuhan KRI GNR-332 rencananya akan digelar pada  tanggal 30 Desember 2017 mendatang, dengan lebih hulu diupacarai pemelaspasan secara adat, dan diharap dapat dihadiri Gubernur Bali. Dalam kesempatan itu, Danlanal juga memaparkan kecanggihan yang dimiliki KRI GNR-332. Di antaranya memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter dan berbobot 3.216 ton, dengan kecepatan maksimal mencapai 28 knot serta mampu menampung lebih dari 100 orang kru.

Selain itu, KRI GNR-332 mampu melakukan perang di empat matra sekaligus. Yakni, perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air melawan kapal selam, perang udara menghadapi pesawat tempur lawan dan perang elektronika. Selain itu, kapal ini juga mampu mengacak sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh.

Mendengar hal tersebut, Gubernur Pastika menyambut baik dan menyampaikan apresiasi, karena hal tersebut menurutnya sebagai penghargaan kepada pahlawan asal Bali. Dalam makna yang lebih luas, Gubernur Pastika mengharapkan para prajurit dan juga Danlanal yang seorang putra Bali agar meneladani semangat para pahlawan seperti I Gusti Ngurah Rai, agar bisa meningkatkan daya saing di kesatuannya masing-masing, sehingga bisa berguna bagi nusa dan bangsa maupun mengabdikan dirinya bagi daerah kelahiran.

“Seperti apa yang sudah dilakukan para pahlawan kita, para generasi muda yang saat ini bergelut di dunia TNI harus bisa maju, harus hebat secara kualitas, harus berani tampil, harus seimbang kemampuan dan ketrampilannya. Kalau ingin maju kita harus mengubah pola pikir kita yang misalnya tidak berani tampil, sekarang harus berani tampil. Jika ingin dilihat harus berani tampil, jika ingin didengar harus berani ngomong” ujar Pastika seraya menceritakan pengalamannya semasih aktif di Kepolisian, yang diharapkan bisa menjadi cerminan dalam melaksanakan tugas bagi para prajurit aktif.  ***ERICK A.M.

 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *