SERAH KELOLA BANDARA BLIMBINGSARI KE AP II

Banyuwangi – Maritim

“SEBAGAI komitmen pemerintah terhadap pentingnya peran moda tranportasi udara dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memberi pelayanan masyarakat, maka pembangunan bandara dan mengelolanya dengan baik merupakan satu keharusan” ujar Agus Santoso Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubud Kemenhub) dalam pesan yang disampaikan Kepada PT. Angkasa Pura II (AP II) selaku pengelola bandara Blimbingsari, Banyuwangi, yang diserahkelolakan beberapa hari lalu.

Read More

Dirjen berpesan agar AP II harus dapat membina dan mensejahterakan para petugas-petugasnya, guna menjaga dan memelihara semangat kedisiplinan mereka dalam memberi rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa penerbangan di Bandara Blimbingsari. Pihaknya juga mengimbau agar terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan pada pengguna jasa dan dapat senantiasa memelihara fasilitas yang ada, agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berdaya guna.

“Selain itu, yang tidak kalah penting adalah selalu meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah maupun pihak-pihak terkait yang berwenang di bidang penerbangan dalam rangka kelancaran operasional Bandara Blimbingsari-Banyuwangi” tuturnya.

Bandara Blimbingsari dibangun sejak tahun 2005. Mulai saat itu perkembangan demi perkembangan pesat terjadi. Dimulai tahun 2005, dilakukan pembangunan runway ukuran 900m X 23m. Kemudian tahun 2006, dibangun terminal berukuran 120m2. Dan tahun 2007- 2008, dilakukan perpanjangan runway dan diperlebar menjadi 1.400m X 30m.

“Tahun 2010, dilakukan operasional penerbangan komersil perdana oleh maskapai Sky Aviation dengan pesawat tipe Grand Caravan dan diteruskan maskapai komersil lainnya seperti Merpati dan Wings Air,” kata Dirjen Hubud di Banyuwangi, Jumat lalu..

Tahun 2012, runway diperpanjang lagi menjadi 1.800m X 30m, dan pada tahun 2014, Garuda Indonesia lakukan operasional perdananya di bandara ini. Sesuai kebutuhan. tahun 2015 kembali dilakukan perpanjangan runway hingga menjadi 2.250 m x 30 m dan dibangun terminal penumpang berkonsep green building pertama di Indonesia seluas 240 m2 yang mampu menampung sekitar 280.000 penumpang per tahun.

Hingga saat ini telah beroperasi tiga maskapai penerbangan nasional yaitu Garuda Indonesia rute Banyuwangi-Surabaya PP dengan frekuensi dua kali sehari menggunakan pesawat ATR 72-600. Wings Air rute Banyuwangi-Surabaya PP sekali sehari menggunakan pesawat ATR 72-600 dan NAM Air rute Banyuwangi-Jakarta (Soekarno-Hatta) PP dua kali sehari menggunakan pesawat Boeing 737-500. Bandara Blimbingsari saat ini telah memiliki fasilitas lengkap, berupa 4 jalur taxiway dan 3 apron pada sisi udara. Untuk sisi darat telah ada terminal penumpang, terminal kargo serta fasilitas pokok dan penunjang lain, seperti fasilitas komunikasi/navigasi serta keselamatan/keamanan penerbangan.***ERICK A.M. 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *