PGN MULAI PASOK GAS KE JIIPE MANYAR

Surabaya – Maritim.

SEBAGAI upaya untuk terus memperluas penyaluran gas bumi bagi masyarakat dan industri, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk telah berhasil menyalurkan gas bumi kepada PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), pengelola kawasan Java Integrated industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar. “Initial gas in” (penyaluran perdana gas bumi) dilakukan Selasa (6/3/2018).

Read More

Pasokan gas yang dibutuhkan BKMS tahap awal akan digunakan mengoperasikan power plant dan menyuplai tenan industri kimia yang sudah beroperasi, yaitu PT Clariant Indonesia. Konsumsi selanjutnya, seiring dengan kian banyaknya industri yang masuk dan beroperasi di kawasan Industri terintegrasi yang dibangun anak usaha PT Pelindo III, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) bersama PT AKR Corporindo Tbk. diprediksi akan terus menealami peningkatan.

Kepada awak media, Misbachul Munir Sales Area Head PGN Area Surabaya jelaskan: “Kawasan industri JIIPE pasti akan berkembang, tahap awal untuk menyuplai power plant dan PT Clariant dulu. Kedepan pasti akan meningkat karena setiap ada penambahan industri baru maka pemakaian gas akan bertambah. Sebab setiap industri butuh listrik”.

Dikatakan pula, ketersediaan gas bumi untuk industri memang harus dijaga. Apalagi saat ini ekonomi Indonesia mulai bergeliat setelah dihempas krisis ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu PGN secara maksimal akan terus bekerja, memperluas jangkauan infrastruktur gas dan penyaluran gas bumi agar pertumbuhan ekonomi makin meningkat.

Saat ini, total pelanggan gas bumi PGN untuk industri di area Surabaya-Gresik telah mencapai 169 pelanggan dan pelanggan komersial mencapai 183 pelanggan. Sedang untuk pelanggan Rumah Tangga (RT) mencapai 41.815 pelanggan. Secara nasional, pelanggan industri gas bumi PGN hampir mencapai 1.800 industri.

Di kesempatan sama, Mhendra Singh Department Head, Manager Power Plant and Utility PT BKMS, katakan bahwa pasokan gas bumi untuk BKMS sangat penting. Selain untuk mengoperasikan power plant dengan kapasitas terpasang 3 X 7,6 MW, juga untuk memasok tenan industri yang dalam proses produksinya membutuhkan gas bumi. Saat ini, terdapat dua industri yang sudah beroperasi di BKMS, yaitu pabrik kimia PT Clariant Indonesia, dan pabrik garam PT Unicahem Candi Indonesia. Tetapi yang membutuhkan gas untuk proses produksi hanya PT Clariant. Pada November mendatang diperkirakan akan ada lagi industri yang akan menggunakan gas, yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. (Sari Roti).

“Terdapat sekitar empat perusahaan lagi yang akan beroperasi di tahun ini. Pertama perusahaan pupuk PT Hextar Fertilizer Indonesia mulai beroperasi pada Mei, perusahaan beton dan kontruksi PT Adhimix Precast Indonesia beroperasi sekitar Juli hingga September dan pada November ada dua industri lagi yaitu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. (Sari Roti) dan PT CML” ujar Mahendra.

Lebih lanjut ia katakan, kawasan industri terpadu yang diresmikan Presiden Jokowi Jumat (9/3/2018) merupakan mega proyek dengan nilai investasi sekitar Rp.50 triliun yang akan jadi percontohan di seluruh Indonesia. Sebab kawasan industri generasi ke tiga yang memiliki luas sekitar 3.000 hektar ini dikonsep menjadi kawasan industri mandiri yang mampu mengintegrasikan antara kawasan pemukiman, kawasan industri dan pelabuhan.

“Harapan kami, pembangunan JIIPE ini akan memicu pertumbuhan ekonomi lokal mengingat proyek ini setelah beroperasi penuh akan dapat menyerap sekitar 100.000 tenaga kerja” pungkas Mahendra Singh. ***AYUDHIA/Shb/Maritim

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *