DENGAN mulai dioperasikannya Kawasan industri Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE) Manyar, Gresik, ditarget untuk dapat menampung 183 industri dari berbagai sektor yang akan menyerap investasi senilai Rp.83,2 triliun. Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian katakan, berdirinya beberapa perusahaan di kawasan industri terpadu itu, diyakini akan mampu membawa efek berantai terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Ujarnya lewat keterangan resmi Sabtu (10/3/2018): “Saat ini, terdapat delapan perusahaan yang sudah berinvestasi. Dua di antaranya telah beroperasi, dua perusahaan lain masih dalam proses pembangunan pabrik, dan sisanya akan mulai pembangunan”.
Pembangunan JIIPE merupakan kerja sama antara AKR Corporindo melalui anak usahanya, PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN) dengan Pelindo III melalui PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI Port). Total investasi pembangunan JIIPE ini sebesar Rp5 triliun sejak tahun 2012, dan akan menambah investasi sekitar Rp1,3 triliun untuk pengembangan fasilitas dermaga tahap kedua. Area JIIPE terdiri atas kawasan industri 1.761 hektar dengan pelabuhan seluas 400 hektar, dan kawasan pemukiman berkonsep kota mandiri 800 hatar. Industri yang sudah masuk di JIIPE, antara lain pabrik kimia PT Clariant Indonesia, pabrik garam PT Unichem Candi Indonesia, PT Nippon Indosari Corporindo (Sari Roti), perusahaan pupuk PT Hextar Fertilizer Indonesia, serta perusahaan beton dan kontruksi PT Adhimix Precast Indonesia.
Sejak Novber 2017, JIIPE telah diperkuat dengan pembangkit listrik berkapasitas 13 megaWatt, Serta didukung water treatment plant, jaringan pipa gas yang saat ini sudah terkoneksi dengan pipa gas Perusahaan Gas Negara (PGN), sistem telekomunikasi dengan fiber optik dan internet broadband, serta pelabuhan yang diharap akan dapat menurunkan biaya logistik dan biaya produksi.
JIIPE sebagai salah satu kawasan industri dalam Proyek Strategis Nasional sesuai Peraturan Presiden No: 58/2017, telah disiapkan beberapa klaster untuk industri berat, industri berbasis CPO, industri otomotif, serta industri kecil dan menengah (IKM). Ungkap Menteri Perindustian: “Jawa Timur merupakan salah satu provinsi berbasis manufaktur, karena industri yang ada mampu berkontribusi sebesar 40% terhadap perekonomian daerah, merupakan yang tertinggi setelah Banten dan Jawa Barat. Selain menarik investor, diharap pembangunan kawasan industri membawa efek berantai dalam 10 tahun ke depan dan akan membuka lapangan kerja cukup banyak. Kawasan industri di Gresik ini ditargetkan mampu menyerap tenaga kerja 500.000 orang, yang diharap didominasi masyarakat sekitar.
Guna mempercepat pembangunan dan peningkatan daya saing kawasan industri di JIIPE, Kemenperin bersama pemangku kepentingan terkait terus melakukan langkah sinergi, terutama dengan Kementerian Perhubungan. Antara lain terkait infrastruktur pelabuhan, Terminal Manyar Pelabuhan Gresik yang merupakan bagian kawasan industri JIIPE, telah dirancang dengan multipurpose yang mampu memfasilitasi bongkar muat curah kering, curah cair, general cargo dan peti kemas. Terminal Manyar mampu disandari kapal-kapal berukuran besar hingga 100.000 DWT.
Untuk mendukung beroperasinya kawasan industri JIIPE masih perlu penambahan dan peningkatan beberapa infrastruktur seperti pelebaran Jalan Daendels, penyambungan rel kereta api sepanjang 11 km dari Stasiun Duduk Sampeyan sampai masuk ke lokasi JIIPE, dan diharapkan jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar bisa terkoneksi dengan JIIPE.
Memungkasi paparan, Menperin Airlangga Kartarto katakan: “Kami berharap agar kementerian teknis terkait untuk mendukung penambahan dan peningkatan infrastruktur tersebut”. ***ERICK A.M.