JATENG PERLUAS TUJUAN EKSPOR

Semarang, Maritim

SEIRAMA dengan kian meningkatnya pertumuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah, Pemprov Jateng merencanakan penambahan negara tujuan ekspor selain negara-negara tradisional.

Arif Sambodo Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng katakan, negara tujuan ekspor baru tersebut a.l. Chile, Singapura, Korea Selatan dan negara- negara di Afrika. Untuk itu, fihaknya telah mengundang perwakilan dagang negara-negara tersebut untuk berkunjung ke Jateng.

“Khusus untuk Afrika, kami ingin menyasar negara yang memiliki penduduk keturunan Jawa seperti Afrika Selatan dan Madagaskar. Harapannya dengan kedekatan kultural, akan bisa memperkuat kerja sama dagang antarnegara” ujar Arif Senin lalu.

Di sisi lain, negara-negara di Afrika Timur seperti Ethiopia dinilai memiliki prospek menarik untuk diajak bekerja sama, karena negara di kawasan tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat dan menjanjikan. Untuk ekspor dengan negara tujuan seperti Chile, Singapura dan negara-negara di Afrika, Jateng masih mengandalkan produk unggulannya seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) serta furnitur. Sementara itu, untuk negara seperti Korea Selatan produk eskpor yang akan dioptimalkan pengirimannya a.l. produk herbal, bulu mata palsu dan TPT.

Lebih jauh dikatakan: “Khusus untuk Singapura, kami sedang berupaya secara maksimal memperdalam eksposur ekspor ke negara itu. Terutama untuk produk furnitur perumahan bertipe minimalis dan produk kreatif. Singapura menjadi salah satu solusi bagi Jateng untuk menekan defisit neraca perdagangan dengan negara-negara Asia Tenggara. Sebab selama ini Jateng lebih banyak mengimpor produk-produk dari Asia Tenggara seperti produk organik dan natural. Hal itu membuat defisit perdagangan Jateng tahun lalu sebesar US$100 juta.

Terpisah, BPS Jateng nilai ekspor Jateng pada Maret 2018 mencapai US$571,54 juta atau meningkat 12,26% dibanding ekspor Februari 2018 sebesar US$509,11 juta. Komoditas tekstil dan produk tekstil tercatat menjadi penyumbang terbesar ekspor provinsi tersebut dengan mencapai 42,80%. Sementara itu produk kayu dan barang dari kayu memiliki porsi sebesar 15,55% dan bermacam barang hasil pabrik sebesar 11,83%.

Adapun, nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan Maret 2018 masing – masing sebesar US$234,67 juta, US$87,55 juta, dan US$67,30juta. Di sisi lain, negara-negara tujuan ekspor tradisional tercatat masih menguasai aktivitas ekspor Jateng. Hal itu terbukti dari ekspor kumulatif sepanjang kuartal I/2018 ke AS yang mencapai US$436,68 juta, Jepang US$214,50 juta, Uni Eropa US$213,59 juta dan China US$128,62 juta. Sedang ekspor Jateng ke kawasan Asean selama periode Januari-Maret 2018 mencapai US$159,09 juta atau sebesar 9,82% terhadap total ekspor Jateng.***MRT/2701

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *