Jakarta, Maritim
Pertarungan untuk memperebutkan jadi orang pertama di Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) periode 2018-2022 usai sudah Kamis (3/5) malam.
Eddy Kurniawan Logam, yang merupakan incumbent, akhirnya terpilih kembali menjadi Ketua Umum Iperindo. Menyisihkan dua rival beratnya Yance Gunawan, yang Dirut PT Dumas Tanjung Perak Shipyard dan Askan Naim yang Dirut PT Krakatau Shipyard.
Pada acara Rapat Umum Anggota (RUA) Iperindo tahun 2018, yang diadakan di Jakarta, diikuti 95 perusahaan industri kapal dan lepas pantai Indonesia.
Seperti sudah diduga sebelumnya, bahwa pertarungan bakal seru dan ketat dalam perolehan suara, ternyata memang terbukti adanya. Karena, Dirut PT Logindo Samudera Makmur itu, harus melewati para pesaingnya dalam dua kali putaran pemilihan.
Pada putaran pertama, misalnya, tampak tidak ada satu pun kandidat yang memperoleh suara mayoritas. Yakni 50% + 1 suara, sesuai dengan aturan main yang sudah disepakati bersama di dalam arena RUA, pada ajang pemilihan 4 tahun sekali itu.
Pada putaran awal, nama Komut PT Steadfast Marine itu sebenarnya berada di posisi kedua dalam perolehan suara. Posisi pertama diduduki Yance Gunawan. Sedangkan pada posisi ketiga ada nama Askan Naim. Persisnya, Yance Gunawan memperoleh 37 suara, Eddy Logam 34 suara dan Askan Naim 24 suara.
Lantas putaran kedua pun di gelar, untuk mencari siapa sebenarnya nakhoda Iperindo periode 2018-2022, apakah Yance Gunawan atau Eddy Logam. Singkat kata, persaingan perolehan suara antara keduanya saling susul menyusul dan sangat ketat. Bahkan, agak terasa tegang juga. Alhasil, putaran kedua selesai dilakukan dengan kemenangan di kubu Eddy Logam yang perolehan 50 suara. Sementara Yance Gunawan mengantongi 43 suara.
Sebelum dilaksanakan pemilihan, ketiga kandidat juga menyampaikan visi dan misinya seperti Askan Naim menyoroti agar galangan nasional harus mandiri. Iperindo juga harus mampu menyelesaikan problem anggotanya yang menyangkut tarif sewa lahan di wilayah kerja pelabuhan. Yang saat ini harga sewanya terus naik dan mahal.
Yance Gunawan membeberkan besarnya potensi dan kapasitas galangan kapal di dalam negeri sebagai modal utama menjadikan Indonesia lebih berperan dalam industri maritim global. Sedangkan Eddy K Logam menyatakan, tugas besar menanti pengurus Iperindo 2018-2022, karena itu pemimpin Iperindo harus memiliki waktu yang banyak untuk asosiasi.
Saat memberikan keterangan pers usai terpilih jadi Ketua Umum Iperindo, Eddy Logam, menjelaskan terima kasih kepada team pengurus yang telah berjuang dengan luar biasa, sehingga banyak kemajuan yang telah dicapai selama 4 tahun ini. Di antaranya anggota meningkat hampir 2 kali lipat. Dari 80 jadi 160 anggota.
Namun begitu, menurutnya, masih banyak juga pekerjaan yang masih harus dituntaskan agar Industri Maritim Indonesia jadi kuat dan berdaulat.
“Kami akan berjuang dengan segenap tenaga untuk menuntaskan hal-hal yang selama ini belum terselesaikan,” janji Eddy.
Dia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan bersama mendukung program pemerintah menjadikan Tanah Air yang kita cintai ini jadi poros maritim dunia.
Program lain yang akan dilakukan ke depan adalah menjalin kerja sama dengan pemerintah. Terutama dalam memperjuangkan segera diterbitkannya pembebasan bea masuk terhadap barang atau komponen yang dibutuhkan oleh industri galangan kapal nasional berikut industri pendukungnya.
“Yang lain, saya akan berupaya menekan impor komponen kapal yang mencapai 70% bisa diturunkan jadi 50% dalam 5 tahun. Yang juga penting adalah agar BUMN, pemerintah dan pihak swasta memberikan kepercayaan kepada galangan kapal nasional untuk membangun kebutuhan armadanya di galangan kapal dalam negeri,” tandasnya. (M Raya Tuah)