TAK ANDALKAN SUBSIDI, PELNI FOKUS KE ANGKUTAN BARANG

Jakarta, Maritim

DALAM rangka diversifikasi bisnis yang selama ini lebih diutamakan melayani angkutan penumpang yang merupakan subsidi Public Service Obligation (PSO), pada tahun ini PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) / Pelni merencanakan meningkatkan sebesar 25% kontribusi pendapatan dari angkutan barang. Insan Purwarisya L. Tobing, Direktur Utama Pelni katakan sejak tiga tahun lalu usaha angkutan barang mulai digenjot seiring dengan penurunan jumlah penumpang angkutan laut. Secara bertahap pendapatan dari angkutan barang meningkat dan pada 2017 tercatat mencapai 13% dari total pendapatan.

“Secara bertahap kami ingin menaikkan pendapatan dari segmen usaha angkutan barang,  karena kami ingin mandiri sehingga biaya PSO semakin kecil, hingga dana PSO nantinya bisa digunakan pemerintah untuk aktivitas lain” ungkap Tobing.

Tahun 2018 ini Pelni menerima subsidi PSO sebesar Rp1,86 triliun untuk 266 pelayaran kelas ekonomi. Jumlah tersebut turun 9,26% dibanding dengan yang diterima pada tahun 2017 yang mencapai besaran Rp2,05 triliun. PSO dikucurkan pemerintah agar layanan angkutan laut tetap terjangkau masyarakat.

Untuk menggenjot ekspansi di angkutan barang, Pelni berencana membeli satu kapal kargo. Saat ini, Pelni sudah membeli lima kapal kargo lewat pendanaan dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp500 miliar pada 2015 lalu. Di samping kapal, Pelni juga menambah 1.400 petikemas baru. Jumlah tersebut terdiri dari 1.100 unit dry container dan 300 unit reefer container.

Dirut Pelni jelaskan, pemesanan kargo Pelni kini dapat diakses lewat aplikasi Pelni Logistics yang diluncurkan pada Januari 2018 lalu. Kargo yang dipesan mencakup dry container 20 kaki, reefer container, dan angkutan khusus kendaraan roda 4 serta roda 2.***MRT/2701

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *