Makassar, Maritim
KENDATI terjadi lonjakan kunjungan kapal pada Ramadan ini, Manajemen Terminal Peti Kemas Makassar (TPM) memastikan layanan bongkar muat tetap berada pada level yang optimal. Yosef Benny Rohy GM TPM Pelindo IV kemukakan trafik kapal sepanjang Ramadan mengalami pergerakan cukup tinggi, namun tak memicu penumpukan antrian kapal yang hendak sandar di TPM.
Diakui, pada awal pekan sempat terjadi pembengkakan durasi layanan bongkar muat, tetapi telah teratasi dan rangkaian pelayanan telah kembali normal. Ungkap Rohy: “Memang pada Ramadhan ini, trafik kapal cukup padat. Secara tahunan memang kondisinya begitu. Apalagi Pelabuhan Makassar ini jadi hub untuk pengiriman barang di Kawasan Timur, dengan titik konsolidasinya yang juga di sini”.
Disebutkan, pergerakan kapal yang akan sandar juga sering mengalami peningkatan cukup signifikan dan datang bersamaan satu saat. Hal ini mengkibatkan antrian dan berdampak pada waktu tunggu sandar, yang terkadang berada pada posisi di atas satu hari. Selain itu, kapasitas dermaga juga hanya mampu melayani bongkar muat 3 kapal secara bersamaan hingga memicu terjadinya antrian kapal. Jelas GM TPM: “Secara umum layanan yang kami lakukan sangat optimal, menggunakan skema prioritas bongkar muat kapal pengangkut komoditas pokok, hingga beberapa kapal kadang terpaksa menunggu pelayanan”.
Dari sisi alat bongkar muat, saat ini seag dilakukan perawatan secara berkala pada sejumlah alat strategis, hingga mempengaruhi kecepatan layanan bongkar muat yang cenderung menurun. Peralatan di TPM saat ini terdiri 7 unit CC yang ditempatkan sepanjang dermaga 850 meter, didukung 18 unit RTG yang pekan ini dua diantaranya sedang general overhaul.
Memungkasi penjelasan, pria yang akrab disapa Oce ini mengatakan pula: “Kami juga selalu menghimbau operator kapal agar segera menerapkan windows system, agar ada kepastian tambatan dan kesiapan rencana alat yang lebih baik. Tentu akan lebih terukur dan efesien. Kami memang prioritaskan pelayanan kapal lewat program windows system yang memuat barang-barang strategis termasuk bahan pokok untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran tahun ini”.***LIES/Kug/Maritim