Jakarta, Maritim
MENGHADAPI libur panjang Lebaran 2018, pengusaha logistik nasional siapkan strategi khusus dalam pelayanan kepada pengguna jasa, yang harus tetap jalan. Utamanya untuk barang ekspor-impor. Saat mudik Lebaran, kendaraan berat sumbu tiga atau lebih, dilarang beroperasi masing-masing tanggal 12-14 Juni (arus mudik) dan 24-25 Juni 2018 (arus balik).
Kusuma Natali Kepala Departemen Angkutan Barang dan Multimoda DPP Organda jelaskan: “Sebelum diberlakukan larangan beroperasi 12 Juni, kami akan “kebut” pengiriman. Semua order dipercepat, agar sampai tujuan sebelum dead-line. Semula kami sampaikan usulan ke pemerintah, agar larangan operasional truk angkutan barang jangan terlalu lama, dengan harapan tak ganggu distribusi logistik termasuk sembako”.
Namun karena pemerintah telah membuat ketetapan, menurut Natali, Organda akan siap mendukung program yang jadi agenda nasional, dengan memanfaatkannya sebaik mungkin. Imbuhnya: “Semua order diupayakan sudah selesai diangkut ke Pelabuban sebelum tanggal 12 Juni 2018. Kalau masih ada barang yang belum terangkut, diupayakan mengoperasikan kendaraan kecil yang tetap diizinkan beroperasi saat arus mudik Lebaran 2018”.
Pada libur Lebaran, pengusaha anggota Organda akan tetap siap melayani pengguna jasa terutama untuk tujuan ekspor-impor, dengan tetap siaga dan siapkan SDM pengemudi dan kernetnya untuk stand by. Kata Natali pula: “Kami siapkan SDM yang tak mudik, seperti putra asli Jakarta dan sekitarnya. Mereka akan beroperasi dengan bayaran lebih atau upah kerja lembur. Dengan demikian, diharap tetap dapat layani pemilik barang dengan baik”.
Saat ini, pihak Organda terus berkomunikasi dengan pemilik barang ekspor-impor terkait rencana kirim barang ke pelabuhan atau sebaliknya ke pabrik agar tetap dapat beroperasi optimal. Pungkasnya: “Dengan komunikasi dan sinergi yang baik, Organda optimis tetap bisa melayani distribusi barang dan jasa selama libur Lebaran 2018”.***MRT/2701