Surabaya, Maritim
SALAH satu perusahaan transportasi laut terbesar di Indonesia PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (Temas Line), perkuat komitmen kembangkan strategi Tol Laut sebagai program pemerintah untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi dan hilangkan disparitas harga. Pada 2017, dengan National Network terkoneksi dari Merauke hingga Banda Aceh, Temas Line telah menjadi nomor 1 di bidangnya. Sepanjang tahun lalu, maskapai telah membuka 10 rute baru, antara lain ke: Tarjun, Padang, Bengkulu, Fakfak, Berau, Tarakan, Dobo, Kaimana, Nabire dan Bau-bau. Dari seluruh rute, terdapat program tol laut T-4: Surabaya-Baubau-Manokwari-Surabaya.
Untuk perkokoh keunggulan National Network, Temas Line selalu berpartisipasi pada tiap tender tol laut oleh pemerintah. Pada April 2018, Temas Line menangkan lelang operator Tol Laut di 2 trayek, yakni T-9 dan T-11. T-9 melayani rute Surabaya-Nabire-Serui-Wasior, sedangkan T-11 melayani Surabaya-Timika-Agats-Merauke.
Perusahaan berkode saham TMAS ini juga telah rambah jalur pelabuhan di daerah potensial antara lain Agats, Wasior, Bontang, Benete (NTB) hingga total port service sampai Juni 2018 mencapai 41 port, dari sebelumnya 38 port. Temas Line juga akan membuka perluasan lini bisnis baru menjadi One Stop Service Shipping Company yang menyediakan solusi layanan transportasi laut khususnya pengiriman barang dalam petikemas dari hulu ke hilir.
Dengan National Network yang didukung 34 unit armada kapal berkapasitas total 25.785 TEU’s, perusahaan ini akan terus tingkatkan layanan ke pelanggan agar tetap jadi pimpinan pasar dengan terapkan safe delivery & on time schedule mulai 2017. Juga tambahan 5.600 unit petikemas, hingga total jumlah petikemas per 31 Desember 2017 mencapai 36.270 unit.
Diakui, kinerja perseroan pada 2017 mengalami penurunan karena lonjakan harga bahan bakar sebesar 21,6%, kenaikan biaya bongkar muat sebesar 16,8% dan penurunan uang tambang rata-rata sebesar 21%. Hingga akhir tahun 2017, laba bersih Perseroan terkoreksi menjadi Rp53,05 milyar. Namun pada pos kinerja Perseroan lainnya, tercatat meningkat siginifikan. Target penjualan 2017 dicapai akhir tahun sebesar Rp 2 triliun, naik 19,68% dibanding tahun sebelumnya. Sementara total aset Perseroan sebesar Rp2,52 triliun di tahun 2016, kini menjadi Rp2,91 triliun, meningkat 15,56% di tahun 2017.
Menghadapi tahun mendatang, seiring pemulihan ekonomi global dan domestik, Perseroan optimistis terhadap pertumbuhan kinerja yang ditetapkan. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara maritim, ditambah program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia memberi peluang yang luas untuk mengembangkan industri pelayaran nasional. Sebab itu, Temas Line dengan NSB GROUP, maskapai pelayaran global dari Jerman, bekerja sama melahirkan anak usaha baru PT Asia Marine Temas, yang bergerak di bidang Ship Management. Perseroan melihat bertambahnya kebutuhan kapal-kapal di Indonesia sebagai peluang. Melalui penandatanganan kerja sama pada 23 Mei 2017, diharap mampu mendukung kegiatan bisnis pelayaran dalam hal pengelolaan, dan pemeliharaan kapal serta penyediaan awak kapal.
Langkah-langkah lain, pada 5 Juni 2018, Temas Line tandatangani kerja sama membangun 10 unit alat bongkar muat petikemas dengan Mitsui Engineering and Services Leasing Ltd berupa 4 units Container Crane (CC) twinlift capacity 65 ton, dan 6 units Rubber Tyred Gantry (RTG), untuk dukung usaha utama meningkatkan kecepatan produktivitas bongkar-muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
“Sebelum upaya kerja sama ini dimulai, armada kapal kami yang beroperasi antar pulau sebelumnya telah di desain khusus mengunakan crane kapal yang dapat menunjang bongkar muat di pelabuhan yang belum ada fasilitas alat bongkar muat” jelas Teddy Arief Setiawan, Direktur Independen Temas Line.
Direktur Commercial Temas Line Harry Haryanto mengungkapkan, di tahun 2018 Temas Line menargetkan pertumbuhan laba sebesar Rp150 miliar. Sejalan itu, total pendapatan diharap naik 15% dari tahun 2017 dan biaya operasional hingga akhir tahun ini akan ditekan. Ungkap Harry: “Kami akan memacu efisiensi untuk menopang pertumbuhan positif tahun ini dengan memaksimalkan sumber daya demi mencapai tujuan bisnis perusahaan”.
Dalam rangka reorganisasi, di RUPS 2018 Temas Line menunjuk anggota manajemen baru terdiri dari: Harto Khusumo (Komisaris Utama), Alfred Natsir (Komisaris Independen), Theo Lekatompessy (Komisaris Independen), Sutikno Khusumo (Direktur Utama), Faty Khusumo (Direktur Pengelola), Teddy Arief Setiawan (Direktur Independen), Harry Haryanto (Direktur Commercial) dan Ganny Zheng (Direktur Keuangan).***AYU/Sub/Maritim.