Besakih, Maritim
BERDASAR rilis yang diterbitkan Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, (PVMBG) Kementerian ESDM, Jumat (29/06) hingga pukul 15.00 Wita menyebutkan energi dari titik panas di kawah Gunung Agung, merupakan energi termal terbesar yang pernah terekam sepanjang krisis Gunung Agung sejak tahun 2017 hingga 2018. Menurut Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Dr. Devi Kamil Syahbana, melalui citra satelit termal merekam adanya titik panas (Hotspot) di dalam kawah Gunung Agung pada Jumat (29/06) dengan energi termal mencapai 819 Megawatt.
“Dibanding dengan periode peningkatan aktivitas gunung Agung akhir November 2017 lalu, dengan energi termal yang terekam maksimum hanya mencapai 97 Megawatt saja, jadi bisa dibandingkan berapa kali lipat untuk mencapai 819 Megawatt yang terdeteksi saat ini,” papar Dr. Devi Kamil Syahbana..
Di sisi lain, terkait gempa tremor pada periode pengamatan hari jumat (29/06) dari pukul 00.00 Wita sampai 06.00 Wita. Gempa tremor terekam dengan amplitudo 2-15 mm dominan 10 mm. Menurutnya, hal itu disebabkan karena ada efusi lava ke dalam kawah, yang berupa penambahan kubah lava dalam kawah. Jelas Evi: “Kalau ada lava mengalir ke dalam kawah, amplitudonya anak naik. Hanya saja, untuk jumlah efusi lava kami belum bisa mengetahui berapajumlahnya, karena masih menunggu data dari satelit. Selain itu, pagi ini amplitudo tremor juga mulai agak mereda”.
Material Erupsi: PVMBG merilis hasil pemantauan citra satelit yang menunjukkan erupsi efusif berupa aliran lava ke dalam kawah masih berlangsung hingga kini. Disebutkan, pada periode 28 Juni hingga 1 Juli 2018, diamati lava baru mengalir keluar dari tengah kawah dan menyebar secara radial, melingkar dengan volume pada kisaran 4 – 5 juta meter kubik.Sejak erupsi 21 November 2017 hingga 1 Juli 2018, volume total kubah lava sudah mencapai sekitar 27 – 28 juta meter kubik atau hampir 50% dari kawah Gunung Agung yang memiliki volume kosong sekitar 60 juta meter kubik.
Diperkirakan saat ini kawah Gunung Agung sudah terisi material erupsi sekitar 30 juta meter kubik. Terkait kemungkinan berapa lama kawah Gunung Agung akan terisi penuh. Dr. Devi Kamil Syahbana saat dikonfirmasi pada Senin (02/07) katakan, saat ini belum bisa perkirakan butuh waktu berapa lama kawah akan terisi penuh. Hal itu karena laju lava masih fluktuatuif tak sama jumlahnya dengan yang keluar pada tiap erupsi, terlebih dengan kondisi saat ini yang cenderung lambat.
Disisi lain, dengan terisinya setengah kawah Gunung Agung, beda ketinggian antara bibir kawah terendah pada sisi baratdaya dengan permukaan kubah lava tertinggi di tengah kawah saat ini adalah sekitar 85 sampai 90 meter.***ERICK A.M./ADIT