Benoa Bali, Maritim
TIM gabungan terdiri dari Kepolisin Daerah (Polda) Bali, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar dan Kepoisian Sektor (Polsek) Kawasan Laut, secara pelan tetapi pasti, berupaya mengungkap tabir terbakarnya puluhan kapal nelaya yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali. Berdasar hasil penyelidikan sementara, diduga kuat api penyebab kebakaran yang menimbulkan ketugian materii lebih dari Rp.200 miliar itu berasal dari mesin kapal dan freezer di Kapal Motor (KM) “Cilacap Jaya Karya” milik PT. AKFI-Benoa.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Hengky Widjaja saat dikonfirmasi, Selasa (10/7). Menurutnya, saat ini penyelidikan masih dilakukan tim gabungan untuk menghitung berapa sebenarnya jumlah kapal yang terbakar.
Namun karena kondisi kapal yang masih diselimuti asap dan dipenuhi air, belum berhasil dilakukan penyelidikan maksimal. Jelas Kombespol Hengky: “Kami masih tunggu kebenaran apakah api sudah dapat dipadamkan secara total. Sekarang ini masih dilakukan upaya penyedotan di dalam kapal untuk memudahkan penyelidikan”.
Periksa Saksi: Dari penyelidikan Polsek Kawasan Laut Benoa, Kombespol Hengky katakan, pihaknya sudah memeriksa 13 saksi yang terdiri dari nakhoda, mualim dan juru mesin kapal. Belasan saksi diminta keterangan sejauh mana melihat kejadian yang mereka alami. Kendati demikian, sedikit banyak dari keterangan para saksi dan olah empat kejadian perkara (TKP), tim gabungan sudah memiliki bahan untuk melangkah ke penyelidikan. Imbuh Kabid Humas Polda Bai: “Penyelidikan ini kami lakukan untuk mencari penyebab terjadinya kebakaran, apakah kebakaran murni, kelalaian, ataukah terdapat unsur sengaja dibakar”.
Kombespol Hengky juga menjelaskan, dari pemeriksaan sementara, pihaknya fokus pada penyelidikan KM “Cilacap Jaya Karya”. Kapal tersebut diduga merupakan awal penyebab sumber api penyebab terjadinya kebakaran hingga meludeskan puluhan kapal lainnya.
“Informasi awal ada 3 mesin di dalam kapal “Cilacap Jaya Karya”, tetapi hanya 1 mesin yang dinyalakan. Satu mesin itu bagian kelistrikan dan freezer dan kemungkinan itu penyebabnya. Nanti akan dipastikan, apakah benar awal dari percikan api dari mesin itu” terangnya.
Ijin Berlayar: Polisi berharap kepada pemerintah daerah untuk segera mengkaji proses penerbitan ijin berlayar bagi kapal-kapal, agar tidak terjadi penumpukan kapal di dermaga sehingga persoalan meluasnya kebakaran kapal tidak terulang lagi. Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo mengatakan banyak faktor meluasnya kebakaran di pelabuhan Benoa, salah satunya penumpukan kapal, akibat ratusan unit kapal penangkap ikan di Pelabuhan Benoa yang belum mendapat ijin untuk berlayar.
“Saya berharap ini jadi perhatian pemerintah karena kalau kapal terlalu lama bersandar bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, antara lain potensi terjadinya arus pendek listrik dari mesin kapal yang dalam kondisi tetap hidup” tegas Kombes Hadi, Selasa (10/7).
Ia menegaskan, sebagian besar kapal yang bersandar di Pelabuhan Benoa, masih menunggu izin berlayar dari Dirjen Kelautan dan Perikanan. Ini juga dianggap sebagai salah satu faktor kapal banyak menumpuk di Pelabuhan Benoa.
Fokus Penyelidikan: Ungkap Kombes Hadi pula: “Sekarang ini diperkirakan terdapat ada 600 – 700 kapal penangkap ikan yang menunggu izin berlayar. Dari jumlah itu, ternyata hanya tujuh unit kapal yang siap berlayar. Hanya, kami tidak tahu proses dan kepastian lamanya izin keluar dari instansi yang berwenang”.
Dari terjadinya musibah kebakaran kapalnelayan yang sudah sering ketika di Pelabuhan Benoa ini, pihak Polda akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Pelindo, Syahbandar, maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ujar Kombes Hadi: “Kami akan segera mengumpulkan instansi terkait untuk bicarakan cara penanganan apabila muncil kejadian seperti ini. Namun kami harap mudah-mudahan tak terulang lagi”. ***ERICK A.M.