MARITIM, CIREBON: Pengembangan Pelabuhan II (IPC) Cabang Cirebon diproyeksikan mulai pada tahun 2020, seiring selesainya dokumen Amdal yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang diperkirakan tuntas pada tahun 2019.
Plt. General Manager IPC Cirebon, Iman Wahyu kepada pers di kantornya, Rabu 25 Juli 2018 mengatakan, sampai saat ini masih dalam proses penyusunan detail engineering design sebagai bagian proses Amdal.
“RIP (Rencana Induk Pengembangan) Pelabuhan telah dikeluarkan oleh Kemenhub setahun yang lalu. kini tinggal proses Amdal dan selanjutnya ditentukan proses pembangunannya,” kata Iman Wahyu yang juga didampingi manager Komersial, Andrian.
Dikatakan Iman, pengembangan Pelabuhan Cirebon sudah menjadi kebutuhan, mengingat potensi hinterland dan kargo sangat potensial. sebut saja untuk muatan petikemas ada potensi hingga 4 ribu Teu’s. Selain itu kini pabrikan mulai bergeser mendekat ke utara arah Pelabuhan Cirebon dari sebelumnya di wilayah Bandung. “Di Majalengka saja kini telah ada 28 pabrik baru”, katanya.
Pengembangan Pelabuhan Cirebon direncanakan seluas 50 Hektar di atas pantai dengan sistem reklamasi dan dermaga dengan sistem tiang pancang, mengadopsi pola pembangunan NPCT-1 Kalibaru Tanjung Priok. Dengan kedalaman kolam hingga -11 meter sehingga dapat melayani kapal kapasitas hingga 30 ribu ton dari yang existing ini hanya mampu melayani kapal di bawah 10 ribu ton dan kapal petikemas hingga 4 ribu Teu’s dari semula hanya kapal kapasitas 400 Teu’s.
Diperkirakan pengembangan pelabuhan besar satu- satunya yang ada di Jawa Barat itu menelan biaya lebih dari Rp5 triliun. Disebut-sebut sejumlah investor asing telah melirik pengembangan pelabuhan ini.
Potensi ekspor Pelabuhan Cirebon antara lain tekstil, furniture, batu alam, bola , ubi-ubian dan sejumlah hasil alam lainnya. Adapun import dan muatan antar pulau juga cukup potensial.
- **A.Habibabib
