Mataram Lombok, Maritim
TRAUMA masyarakat NTB yang timbul akibat gempa 29 Juli 2018 belum lagi reda, tiba-tiba Minggu malam kemarin, muncul kembali gampa bumi yang lebih besar. Apabila gempa terdahulu “hanya” berkekuatan 5,4 pada Skala Richter (SR), maka gempa kemarin malam tercatat berkekuatan 7,0 SR dan berpotensi menimbulkan Tasunami. Pusat gempa juga berbeda, bila yang terdahulu berada di laut, yang terjadi kemarin justru berpusat di lereng Gunung Rinjani, dengan korban jiwa yang tercatat lebih besar.
Laporan awal yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan kemudian disampaikan ke awak media menyebutkan, sementara jumlah korban meninggal dunia tercatat 37 orang. Agung Pramudja Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, dalam keterangan pada Senin dini hari menyatakan, korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara 28 orang. Semua tersebar di Desa Gondang Kecamatan Gangga 9 orang, Desa Sesait 5 orang, Desa Santong Pansor Daya 3 orang dan Desa Dangiang Kecamatan Kayangan 10 orang, serta Kecamatan Pemenang 1 orang. Sedang di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat tiga orang.
Data tambahan korban meninggal dunia di Desa Pengadang, Kabupaten Lombok Tengah 1 orang, dan di Desa Pohgading, Kabupaten Lombok Timur 1 orang, dan di Kota Mataram sudah dilaporkan adanya 4 orang meninggal. BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa dinyatakan telah berakhir pukul 20.25 WITA. Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Pulau Lombok, dan Sumbawa, Minggu pukul 18.46 WITA.
Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.
Tanggapan PVMBG: Terkait dengan terjadinya (kembali) gempa di NTB dan sekitarnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menanggapi gempa di timur laut Lombok Utara, NTB pada hari Minggu (5/8/2018).
Berikut tanggapan lengkap PVMBG mengenai gempa bumi di timur laut Lombok Utara, NTB berdasar informasi yang diperoleh dari BMKG, Jakarta dan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi:
Informasi Gempa Bumi: Gempa bumi terjadi pada Minggu, tanggal 5 Agustus 2018, pukul 19:46:35 Wita (18:46:35 WIB). Berdasar informasi BMKG pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.
- Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi: Pusat gempa bumi berada di laut. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api berumur Tersier hingga Kuarter, sedimen dan metamorf Tersier sampai Pra Tersier. Bagian besar endapan telah tersesarkan dan terlapukkan. Pada endapan yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan perkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.
- Penyebab gempa bumi: Berdasar posisi dan kedalamannya diperkirakan sumber gempa bumi berasosiasi dengan _Flores back- arc Thrust_
- Dampak gempa bumi: Menurut BMKG gempa bumi dirasakan VI di Mataram, Menurut info dari Pos Pengamatan Gunungapi Agung, gempa bumi ini terasa IV MMI di Pos PGA Agung. Gempa bumi ini diperkirakan menimbulkan tsunami, sehingga dikeluarkan peringatan dini Tsunami.
- Rekomendasi:
- Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami;
- Gempa bumi susulan akan lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada;
(3) Buat warga sekitar pantai Lombok Utara harap menghindari wilayah sekitar pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi.***ADIT/Dps/Maritim