SISI POSITIF LETUSAN GUNUNG SEBAGAI OBYEK WISATA

Denpasar, Maritim

TERKAIT dengan meletusnya gunung berapi Wisnu Wijaya Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Wisnu Wijaya katakan bahwa bencana tersebut dapat dilihat dari sisi positif dengan menjadikannya sebagai salah satu objek wisata.

“Fenomena gunung meletus tak hanya dapat dipandang sebagai bencana alam. Tetapi mari kita geser persepsi, dengan melihat dari sisi keindahannya. Dengan begitu, asal dilihat dari lokasi yang aman, dapat dijadikan destinasi wisata, menjadi daya tarik lain bagi wisatawan. Dengan demikian, para pengungsi pun dapat berbuat lebih banyak disana, dengan menjual souvenir dan sebagainya, hingga lebih bermartabat daripada jadi potret objek penderitaan dan kemanusiaan yang dikasih makanan, dan mereka pun dapat penghasilan tambahan dikala tertimpa bencana” ujar Wisnu dalam rapat koordinasi finalisasi rencana operasi penanganan darurat bencana dalam rangka pelaksanaan pertemuan tahunan IMF-WBG di ruang rapat Sekda Kantor Gubernur Bali.

Selain ancaman gunung meletus, Wisnu juga membahas 2 ancaman lainnya yakni gempa bumi, dan tsunami. Menurutnya kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang terletak pada penyebaran informasi dan komunikasi. Informasi yang dari petugas diharap mampu segera sampai ke masyarakat dan dipahami untuk kemudian dipadukan dengan penanganan oleh instansi terkait. Diharap, komunikasi dapat dibangun satu sistem yang bisa dimanfaatkan tiap orang, berbasis berbagai bahasa negara tetangga. Bukan malah sebaliknya masing-masing membuat sistem. Dengan terbangunnya informasi dan komunikasi diharap dapat memberi berita akurat, bukan hoax seperti yang sering terjadi.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menambahkan bahwa kesiapan dalam penanggulangan bencana alam, yang utama adalah kemampuan dan kesiagaan dari daerah yang mengalami bencana. Dengan terbangunnya kesiapsiagaan dan networking yang baik dan kuat akan membuat Bali siap menjadi penyelenggara setiap even-even internasional, disamping juga untuk mendukung citra pariwisata Bali di mata wisatawan. Imbuh Dewa:

“Hal ini sebagai bagian memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana, tak hanya untuk menyambut even annual meeting IMF saja”.

Lebih jauh, Dewa Indra mengharapkan kerjasama seluruh stake holder dalam membangun kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Bali. Pungkasnya: “Semua harus kerjasama, tak ada yang berdiri sendiri. Semua instansi bersifat penting, sesuai peran masing-masing. Jangan sampai bencana terjadi, kita tidak siap”.***ADIT/Dps/Maritim 

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *