JAKARTA, MARITIM.
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengapresiasi meningkatnya kesadaran perusahaan dalam menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Hal ini berdampak pada meningkatnya kecelakaan nihil dari 901 perusahaan pada 2017 menjadi 952 perusahaan pada 2018, atau naik 5,4%.
“Ini menjadi indikasi banyak perusahaan mulai sadar akan pentingnya penerapan K3,” ujar Menaker saat memberikan sambutan pada acara Penghargaan K3 yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Hery Sudarmanto, di Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Penganugerahan K3 kembali diselenggarakan Kemnaker sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan yang telah menerapkan K3 di lingkungan kerja dengan baik. Penghargaan diserahkan Sekjen Kemnaker yang didampingi Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Sugeng Priyanto.
“Penghargaan K3 diberikan kepada perusahaan yang berhasil melaksanakan K3. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi pekerja, pengusaha, perusahaan, dan berbagai pihak terkait untuk menerapkan K3. Penerapan K3 dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja,” kata Hanif.
Penganugerahan K3 Tahun 2018 meliputi 5 kategori. Yaitu penghargaan kecelakaan nihil, penghargaan Sistem Manajemen K3 (SMK3), penghargaan program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) di tempat kerja, penghargaan pembina K3, dan penghargaan pemeduli HIV-AIDS di tempat kerja.
Selain penghargaan untuk 952 perusahan kecelakaan nihil, sebanyak 1.465 perusahaan menerima penghargaan SMK3, dan 123 perusahaan mendapatkan penghargaan program P2HIV-AIDS. Sementara itu 15 gubernur dinobatkan sebagai pembina K3 terbaik.
Menurut Hanif, sejak awal SMK3 ditetapkan pada 1996 perusahaan yang menerapkan SMK3 terus meningkat. Pada 2017 tercatat 1.221 perusahaan mendapatkan sertifikat SMK3. Sedangkan pada tahun 2018 naik 16,65% menjadi 1.465 perusahaan.
Penerima penghargaan program P2HIV-AIDS juga mengalami peningkatan. Dari 102 perusahaan pada 2017 menjadi 123 perusahaan pada 2018 atau naik 17%.
“Kesadaran perusahaan dalam program ini harus terus ditingkatkan mengingat peningkatan jumlah perusahaan yang mendapatkan penghargaan program P2HIV- AIDS relatif kecil,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kemnaker juga memberikan penghargaan kepada 2 karyawan PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap sebagai pemeduli HIV – AIDS di tempat kerja.
***Purwanto.