Jakarta, maritim
SEJALAN paparan umum CEO PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III, Engineering and ICT Director Husein Latief jelaskan, selain pada teknologi informasi dan solusi logistik, inovasi juga mendasari investasi perseroan membangun infrastruktur logistik. Sejumlah investasi flagship project BUMN operator pelabuhan itu, terus berjalan sesuai rencana. Di antaranya perluasan lapangan penumpukan peti kemas (container yard) terminal ramah lingkungan pertama di Indonesia, Terminal Teluk Lamong, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, senilai Rp 399 miliar.
Juga pembangunan flyover pendukung konektivitasnya senilai Rp 1,3 triliun. Kemudian untuk proyek pembangunan pelabuhan terintegrasi kawasan industri, JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate) sudah merampungkan pembangunan lapangan penumpukan dan gudang untuk Terminal Manyar yang sudah beroperasi penuh sejak tahun 2017.
Untuk mendukung sektor pariwisata, termasuk penyelenggaraan event internasional IMF-World Bank Annual Meeting 2018, Pelindo III bersama dukungan dari lintas kementerian dan pemerintah setempat tengah merenovasi Pelabuhan Benoa Bali. Revitalisasi alur dan kolam pelabuhan gerbang laut Pulau Dewata yang menelan biaya hingga Rp 492 miliar dan untuk renovasi terminal penumpang mencapai Rp 77 miliar. Untuk kembangkan destinasi wisata lain yang terintegrasi dengan Bali, Pelindo III juga menginisiasi pembangunan Boom Marina Banyuwangi di Jawa Timur dan Terminal Gilimas untuk pelayanan cruise berukuran besar di Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Realisasi kontrak investasi (contracted capex) Pelindo III hingga Juli sudah mencapai Rp 5,1 triliun dari Rp 6,2 triliun yang direncanakan tahun ini. Dengan serapan pekerjaan flyover Terminal Teluk Lamong sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan lapangan penumpukan untuk terminal tersebut, renovasi dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, pembangunan Terminal Gilimas, serta pengembangan Pelabuhan Waingapu, Bumiharjo, dan Bagendang,” imbuh Husein Latief.
Selain infrastruktur utama, fasilitas pendukung operasional terminal juga menjadi sasaran inovasi. Di Terminal Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak tengah dikaji membangun elevated parking truck, untuk optimalisasi lahan pelabuhan, karena dapat menghemat lahan parkir. Dengan investasi sekitar Rp 60 miliar untuk fasilitas tersebut direncanakan sudah mampu menampung 58 truk peti kemas 20 feet dan 36 truk peti kemas 40 feet.
Efisiensi Bisnis: Dalam pada itu, Finance Director Saefudin Noer mengemukakan langkah-langkah efisiensi Pelindo III untuk berbagai investasi infrastruktur. Salah satunya dengan menerapkan metode Building Information Modelling (BIM) dalam melakukan perencanaan pembangunan proyek. Metode tersebut meningkatkan akurasi perencanaan proyek dengan memangkas perbedaan antara perencanaan dan realita pelaksanaan. Sehingga proyek dapat dikerjakan dengan biaya yang efisien.
BIM diterapkan sejak triwulan I tahun ini untuk beberapa proyek, di antaranya pembangunan Pelindo Place, container yard dan flyover Terminal Teluk Lamong, dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, dan Waingapu. Dengan BIM, Pelindo III sudah dapat menghemat hingga Rp 784 miliar. Jelas Finance Director: “Pelindo III juga jalankan Project REbound dengan optimalisasi aset perusahaan dalam peralatan bongkar muat dan proses bisnis yang diikuti dengan peningkatan produktivitas kerja. Pada pelaksanaan inisiatif Project REbound di tahun ini diproyeksikan dapat mencapai efisiensi senilai Rp 1,13 triliun atau setara 162% dari target efisiensi 2018″.
Dalam pelaksanaan inisiatif ini, implementasi teknologi informasi (TI) dimaksimalkan, seperti sentralisasi pengadaan barang dan jasa, efisiensi biaya perawatan, optimasi dan renegosiasi kontrak dengan pihak ketiga, hingga pelaksanaan hemat energi dan kebiasaan paperless.
Saefudin Noer juga ungkapkan, bahwa pertumbuhan positif kinerja dan realisasi investasi Pelindo III berefek pada positifnya rating kredit jangka panjang korporasi yakni BB+ menurut Standard & Poors, BBB- menurut Fitch, dan Baa3 menurut Moody’s. Ungkapnya pula: “Hal tersebut berkontribusi real pada penguatan permodalan perseroan. Karena setelah pada tahun 2014 lalu berhasil menerbitkan obligasi internasional senilai 500 juta dolar AS untuk tenor 10 tahun dengan kupon 4,875%. Tahun ini kembali berhasil terbitkan obligasi senilai US$.500 juta yang disambut baik investor global meski tanpa roadshow hingga menghemat Rp 3,5 miliar biaya perjalanan), mampu dapatkan kupon lebih rendah lagi 4,5% untuk tenor 5 tahun”.
Transformasi Budaya: Dari sisi pengelolaan sumber daya manusia, Human Capital dan General Affair Toto Heli Yanto membagi pengwetahuan tentang upaya transformasi budaya perusahaan di BUMN yang berkantor pusat di Surabaya tersebut. Transformasi dilakukan dengan fokus pada aspek people, process, and technology. Ujarnya: “Transformasi yang sudah berjalan selama 2 tahun ini berusaha mengubah proses bisnis yang semula hganya business as usual jadi lebih dinamis. Insan Pelindo III bertransformasi, lakukan diversifikasi bisnis, dan ekspansi di luar core business yang ada. Maka visi Pelindo III berubah dari semula hanya menjadi pelaku bisnis di pelabuhan, menjadi pemimpin bisnis di pelabuhan dengan aneka usaha dan layanan”.
Toto Heli Yanto juga mengungkapkan, bahwa di Pelindo III, manajemen memprioritaskan kebahagiaan, kesejahteraan, dan hak pegawai lebih dulu. Baru memulaikan kebutuhan customer dan stakeholder lainnya. Karyawan Pelindo III menjalankan budaya sehat, dengan rutin Bike To Work setiap Rabu pagi dan diberi kesempatan berolah raga pada Jumat pagi. Mulai dari sepeda, lari, panahan, bulu tangkis, bola basket, hingga muay Thai. Hak cuti karyawan juga ditambah, tak hanya 12 hari dalam setahun plus 4 kali cuti setengah hari. Untuk kelahiran anak pertama, karyawati memiliki hak cuti 6 bulan dan untuk karyawan dapat libur hingga 2 minggu, 10 hari cuti plus dua kali akhir pekan. Budaya digital juga terus dikampanyekan, mulai dari paperless, online meeting, dan pemanfaatan sejumlah aplikasi dalam mendukung keseharian kerja. Pungkasnya: “Dengan kebijakan itu, karyawan yang lebih bahagia, terbukti dapat beri pelayanan lebih excellence kepada stakeholder Pelindo III, hingga bakti Pelindo III bagi negeri jadi lebih terasa”. ***ERICK ARHADITA.