MINIM, KUNJUNGAN WISMAN KE BALI LEWAT JALUR LAUT

Penumpukan penumpang kapal di Pelabuhan Padangbai
Penumpukan penumpang kapal di Pelabuhan Padangbai

Denpasar, Maritim

BERBEDA dengan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjunbg ke Bali dengan mengguynakan angkutan udara, jumlah wisman yang datang ke Bali melalui jalur laut pada Juli 2018 hanya mencapai jumlah 29 orang, atau menurun hingga 99% dibanding dengan bulan sebelumnya. Penyebab kemerosotan ini, antara lain disebabkan banyak wisman yang menahan diri untuk datang ke Bali, akibat keluarnya peringatan dari beberapa negara terkait kembali terjadinya kembali erupsi Gunung Agung pada Rabu (27.6/2018), serta gelombang tinggi di perairan Bali/NTB karena gempa berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR), yang mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/7/2018).

Read More

I Gede Nyoman Subadri, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Bali merinci jumlah wisman yang masuk ke Bali melalui jalur laut terdiri dari mereka yang berkebangsaan Australia sebanyak 2 orang, Inggris 5 orang, Prancis 11 orang, Amerika Serikat 2 orang, dan sisanya kebangsaan lain yang tidak termasuk 10 besar wisman. Kondisi ini berbeda bagai bumi dan langit dengan kedatangan wisman melalui jalur udara yang pada bulan Juli 2018 meningkat 15,52% dibanding bulan Juni 2017, atau naik 5,50% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Ungkap Bli Nyoman kepada Maritim Senin 3/9/2018: “Sebagian besar wisman ke Bali datang melalui bandara, yaitu mencapai sebanyak 624.337 kunjungan, sedang yang datang melalui pelabuhan laut hanya sebesar 29 kunjungan”.

Menurut Gede, kondisi angkutan laut yang berangkat dari Bali menuju pelabuhan lain di Indonesia juga menurun. Jumlah angkutan laut yang berangkat dari sejumlah pelabuhan di Provinsi Bali pada Juli 2018 tercatat sebesar 2.068 unit kapal dari berbagai jenis dan ukuran. Dibanding dengan bulan sebelumnya, telah terjadi penurunan jumlah kapal yang berangkat sebesar 8,90% pada Juli 2018. Penurunan tersebut terjadi di luar Pelabuhan Benoa, sebesar 22,86%, sementara pelabuhan Benoa sendiri justru meningkat sebesar 49,66%. Penurunan tajam jumlah kapal, didominasi Pelabuhan Padang Bai, diduga disebabkan cuaca buruk dan gelombang tinggi di Selat Lombok yang mengakibatkan ditutupnya penyeberangan ke Gili Trawangan untuk sementara waktu.

Pungkas Nyoman Subadri: “Secara year on year, terjadi penurunan jumlah angkutan yang berangkat sebesar 24,88%”. ***ADIT/Dps/Maritim

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *