JAKARTA. MARITIM.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi Delegasi Indonesia yang berhasil menjadi juara kedua pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) ke-XII di Thailand dengan meraih 13 emas, 6 perak, 8 perunggu, dan 7 medali diploma.
Apresiasi tersebut diberikan dalam bentuk pemberian uang tabungan masing-masing senilai Rp25 juta kepada peraih medali emas, Rp 20 juta (perak), Rp15 juta (perunggu), dan Rp12,5 juta (diploma).
Para peraih medali juga mendapat apresiasi dari Bank BNI. Untuk peraih medali emas mendapatkan Rp2 juta, perak Rp1,5 juta, perunggu Rp1 juta, dan diploma Rp500 ribu.
Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menilai keberhasilan meraih juara kedua di ASC membuktikan bahwa pekerja Indonesia kompeten dan mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain.
“Selamat kepada kompetitor yang sudah membanggakan Indonesia. Membuat merah putih berkibar. Ini juga sekaligus bukti kalau Indonesia bisa, Indonesia kompeten, dan Indonesia bisa bersaing,” kata Menaker usai memberikan penghargaan kepada Delegasi Indonesia untuk ASC, di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Menurut Hanif, meskipun menjadi juara kedua di bawah tuan rumah Thailand (16 emas, 4 perak, 3 perunggu dan 13 diploma), rata-rata nilai Indonesia lebih tinggi dibanding Negara Gajah Putih tersebut.
Nilai rata-rata Indonesia 717,66 dari 22 kejuruan yang diikuti 44 kompetitor. Sedangkan Thailand memperoleh nilai 707,81 dari 26 kejuruan yang diikuti 52 kompetitornya.
“ASC kali ini tidak ada juara umum karena peraih medali emas terbanyak Thailand nilainya lebih rendah dari Indonesia. Ini mengindikasikan kualitas skill dari angkatan kerja muda kita sedikit lebih baik di atas Thailand,” tuturnya.
Lebih lanjut Menaker mengatakan, 44 kompetitor yang telah berprestasi di ASC akan dipekerjakan menjadi instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemnaker.
Bahkan Hanif mengaku telah bicara dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka menjajaki kemungkinan menjadikan mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) seperti atlet berprestasi di ASIAN Games 2018.
Meski berhasil meraih prestasi membanggakan di ASC, Hanif mengingatkan, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait upaya mencetak tenaga kerja ahli yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pekerjaan rumah ke depan masih sangat besar bagaimana spirit kemenangan semacam ini bisa terus kita perluas, bagaimana role model terbaik di masing-masing bidang kejuruan bisa kita perbanyak (masifikasi),” tegasnya.
Bicara soal penyiapan sumber daya manusia, ada tiga faktor yang ditekankan Hanif, yaitu kualitas, kuantitas, dan penyebaran.
“Kualitas sudah ditunjukkan oleh peserta di ASC. Di banyak kejuruan, di banyak bidang profesi, Indonesia juara. Hanya ini baru role model. Yang juara seperti ini ada berapa? Tugas kita, pemerintah, industri, perusahaan, dan masyarakat itu melakukan masifikasi agar para ahli ini bisa diperbanyak karena kebutuhan kita akan pekerja skill juga besar,” kata tegas Hanif.
***Purwanto.