222 Lulusan STIMar ‘AMI’ Perkuat Industri Maritim

Ketua STIMar AMI Capt. Albert Lapian M. Mar mewisuda 222 lulusan program studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan (D III dan D IV), Nautika (D III) dan Teknika (D III) di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Ketua STIMar AMI Capt. Albert Lapian M. Mar mewisuda 222 lulusan program studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan (D III dan D IV), Nautika (D III) dan Teknika (D III) di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

JAKARTA, MARITIM.

Sebanyak 222 lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Maritim (STIMar) ‘AMI’ dan 270 lulusan Institut Bisnis & Mulltimedia (IBM) ‘asmi’ diwisuda dalam sidang senat terbuka yang dipimpin Rektor IBM ‘asmi’  Dr. Freddy J. Rumambi, SE, MM, yang didampingi Ketua STIMar AMI Capt. Albert Lapian M. Mar, di Balai Samudera Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (23/10/2018).

Read More

Wisuda Kampus Ungu (STIMar dan IBM) program Magister Manajemen, Sarjana & Diploma tahun akademik 2017-2018 itu dihadiri pejabat dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Lembaga Layanan Pendidikan Wilayah III Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta para orang tua/keluarga wisudawan/wati.

Ke-222 taruna/i STIMar AMI yang diwisuda itu dari 4 prodi (program studi). Yakni Nautika D III (ahli madya) 97 orang, Teknika D III 77 orang, KPN (Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga & Kepelabuhanan) D IV (sarjana sains terapan) 41 orang dan KPN D III sebanyak 7 orang.  Sedang 270 wisudawan/wati dari IBM ‘asmi’ meliputi prodi S2 (Magister Manajemen), S1 (Administrasi Bisnis, Akutansi, Manajemen, Sistem Informasi),  D IV (Sekretari), D III (Manajemen Administrasi & Sekretari) dan D I (Sekretari).

Dalam sambutannya, Rektor IBM optimis bahwa para wisudawan sebagai tenaga profesional yang kompeten sesuai standar kemampuannya, siap bersaing untuk memenuhi kebutuhan usaha dan industri sesuai bidang masing-masing.

Ketua STIMar AMI juga meyakini, berdasar kompetensi yang dimiliki, lulusan STIMar diarahkan untuk bekerja di sektor maritim.  Baik perusahaan pelayaran, perusahaan  bongkar muat, forwarding, pelabuhan, pergudangan perusahaan surveyor  maupun industri/jasa maritim lainnya.

“Masyarakat maritim saat ini sangat membutuhkan SDM yang mampu mengembangkan dan memperkuat industri dan jasa maritim.  Baik di bidang kepelabuhanan, pelayaran maupun jasa maritim lainnya,” kata Capt. Albert Lapian.

 

Tambah simulator

Dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi poros mariitim dunia di masa mendatang, STIMar AMI akan dilengkapi fasilitas belajar mengajar. Antara lain computer based training, simulator navigasi, simulator mesin dan akan menambah simulator untuk prodi KPN, serta computer based assessment.

“Sehingga lulusan STIMar AMI mempunyai daya saing global dan siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Masyarakat Matritim Dunia, “ kata Evira Tri Noverni, Ketua Yayasan Sinar  Poseidon Gupita, yang membawahi STIMar AMI.

Pada kesempatan itu, Tri Noverni memberikan cenderamata kepada beberapa perusahaan yang telah bekerjasama dalam proses pendidikan. Antara lain memberikan bea siswa, peningkatan kemampuan bahasa Inggris  bagi taruna dan penempatan taruna untuk melaksanakan praktek di darat dan laut.

Bahkan, di antara perusahaan tersebut banyak yang menampung mereka setelah lulus pendidikan, terutama yang berpretasi dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang tinggi.

Dalam wisuda tahun ini, 4 wisudawan/wati mendapat medali karena nilai akademisnya tertinggi (cum laude). Pengalungan medali dilakukan oleh Ketua STIMar Capt. Albert.

Mereka adalah Fauziah Ihsana tahar ( D IV KPN) dengan IPK 3,83, Bonifasius Valentino ( D III KPN) dengan IPK 3,64, Apip Kusprayogi (D III Nautika) dengan IPK 3,21, dan Satriadi Situmorang (DIII Teknika) dengan IPK 3,67.

Menurut Albert, sebagian besar lulusan STIMar telah bekerja di perusahaan pelayaran sesuai bidangnya. Baik nautika, tehnika, maupun tatalaksana pelayaran niaga & kepelabuhanan.

Namun dia mengakui tidak semua taruna baru lulus langsung terserap di perusahaan. Pasalnya, tiap tahun yang lulus rata-rata 200 orang, tapi tidak semua dapat langsung bekerja, karena kemampuan perusahaan juga terbatas.

***Purwanto.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *