TOL LAUT TRAYEK BITUNG MULAI DIOPERASIKAN

Kapal perintis tol laut di dermaga Pelabuhan Bitung
Kapal perintis tol laut di dermaga Pelabuhan Bitung

Bitung, Sulut, Maritim

 

Read More

GUNA memperluas jangkauan tol laut sebagai rantai pasok logistik, Pemerintah mulai mengoperasikan trayek T-17 rute Bitung yang memasok bahan pokok dan memuat hasil bumi ke dan dari kabupaten di sepanjang Teluk Tomini. Rute ini dilayani KM “Kendhaga Nusantara 13” dengan operator PT Djakarta Lloyd, melintasi ruas Bitung-Tilamuta-Parigi-Poso- Ampana-Bunta-Pagimana-Bitung, merupakan pengumpan bagi trayek T-4 Tanjung Perak-Makassar-Tahuna-Tanjung Perak yang dioperasikan Pelni menggunakan KM “Logistik Nusantara I”. Sasarannya adalah masyarakat di Sulawesi Tengah, agar tak perlu menjual hasil buminya ke Makassar, Sulawesi Selatan.

 

Nurhaeda, Tim Marketing National Support Kalla Logistic yang merupakan sayap bisnis Kalla Group selaku fihak yang membantu menghimpun kargo tol laut di Sulawesi, mengatakan: “Sejumlah kabupaten di Sulteng merupakan sentra produksi kopra. Untuk itu, kapal tol laut hari Sabtu, 3/11/2018 telah masuk Kabupaten Parigi Moutong, Pelabuhan Tinombo Sulteng. Jarak yang ditempuh sekitar 400 km dari Kota Palu”.

 

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu berharap tol laut yang melintasi wilayahnya dapat menghidupkan kembali perdagangan di Pelabuhan Tinombo yang di masa sebelum kemerdekaan RI sudah menjadi pusat perdagangan antarpulau. Ujarnya dalam keterangan resmi: “Dengan adanya tol laut ini, hasil pertanian, perkebunan, dan perdagangan dari Parigi Moutong bisa terjual sampai ke seluruh pelosok Indonesia”.

 

Parigi Moutong merupakan lumbung beras Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan produksi setiap tahun mencapai 200.000 ton. Hasil panen biasanya dipasok hingga ke Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua. Untuk pengapalan perdana menggunakan kapal tol laut, 16 ton beras dimuat dari Tinombo. Jelas Bupati: “Semoga, dengan adanya tol laut ini, pemilik barang tak perlu lagi menjual hasil buminya sampai ke Sulawesi Selatan”.

 

Dia menjelaskan Kabupaten Parigi Moutong memiliki empat pelabuhan, yanga berupa tiga pelabuhan niaga dan satu pelabuhan penyeberangan. Di antara tiga pelabuhan niaga yang ada, Tinombo merupakan pelabuhan alam terbaik di Teluk Tomini dan paling memenuhi syarat untuk tol laut.

 

Sementara itu, Kepala Cabang PT Djakarta Lloyd Bitung Hadidjah Ahmad menjelaskan KM “Kendhaga Nusantara 13” berkapasitas 25 ton atau 100 boks petikemas ukuran 20 kaki yang dua unit di antaranya dilengkapi pendingin. Dengam subsidi yang disuntikkan pemerintah, pelaku usaha hanya membayar biaya pengangkutan separuh dari tarif komersial.  Tuturnya: “Silakan pelaku usaha memanfaatkan tol laut ini”.

 

Trayek Bitung merupakan satu dari tiga trayek feeder yang dibuka pemerintah di Sulawesi menjelang pengujung tahun ini. Dua trayek lainnya berpangkalan di Makassar dan Kendari.  Tiga trayek baru itu diadakan agar dapat mengangkut komoditas dari pelabuhan-pelabuhan yang tak dapat disandari kapal-kapal utama tol laut yang bervolume lebih besar. Langkah ini juga dimaksud mendorong pertumbuhan jumlah muatan balik kapal yang selama ini tingkat keterisiannya masih rendah. Dengan tiga trayek baru yang dioperasikan Djakarta Lloyd itu, maka hingga akhir 2018, pemerintah membuka 18 trayek tol laut.***ERICK ARHADITA

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *