Karang Jamuang, Maritim
ALUR Pelayaran Barat Surabaya (APBS), kembali menelan korban. Kali ini berupa kebakaran kapal penumpang jenis Roll on – Roll off (RoRo) KM “Gerbang Samudra I” di lokasi perairan Karang Jamuang, Selat Madura, Jawa Timur. Menurut petugas Kesyahbandaran Pelabuhan Utama Tanjung Perak, musibah itu terjadi diduga bersumber dari api yang berawal di car deck atau dek kendaraan.
Dwi Budi Sutrisno Kepala Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, hari Minggu (2/12/2018) Dwi Budi Sutrisno kepada awak media di Surabaya, menerangkan bahwa KM “Gerbang Samudra 1” yang mengangkut 130 orang penumpang beserta seluruh awak kapal berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Sabtu malam (1/12), pukul 21.00 WIB. Jelasnya: “Kapal terbakar di perairan Karang Jamuang, atau sekitar empat jam pelayaran dari Tanjung Perak, pada pukul 01.00 WIB. Sumber api diinformasikan berasal dari car deck. Penyebab kebakaran akan dijelaskan setelah adanya penyelidikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)”.
Diungkapkan bahwa di car deck kapal RoRo tersebut, terdapat 15 unit truk besar, 12 unit truk ukuran sedang, serta masing-masing satu unit truk tronton dan mobil kecil. Lebih jauh dikatakan sejak Minggu siang, api sudah berhasil dipadamkan dan nantinya bangkai kapal akan ditarik ke daratan terdekat agar tak mengganggu lalu lintas pelayaran. Menurut Dwi,
dari 130 orang pemakai jasa angkuitan kapal RoRo yang naastersebut, sebanyak 127 orang di antaranya berhasil dievakuasi oleh petugas Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), yang dibantu oleh sejumlah personel gabungan lainnya.
Memungkasi penjelasan, Dwi Budi Sutrisno Kepala Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, mengatakan:: “Tetapi, sampai saat ini tiga orang masih belum dapat diketemukan, dan masih dilakukan pencarian. Mudah-mudahan bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Tiga orang yang masih dinyatakan hilang, terdiri dari Nakhoda Selhadani,serta dua orang kadet dari sekolah pelayaran di Surabaya, yaitu Silka Malal Marifat dan Nurul Fadilah”.***AYU/Sub/Maritim.