Tanjung Perak, Maritim
SETELAH sekira satu bulan uji coba Port Operation Command Centre (POCC=Pusat Komando Pelayanan Kepelabuhanan) di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III Regional Jawa Timur, maka Kamis (29/11/2018) lalu secara resmi mulai disosialisasikan ke pengguna jasa kepelabuhanan Pelabuhan Tanjung Perak. POCC merupakan pusat komando kegiatan pelayanan kapal dan bongkar muat di pelabuhan yang dikelola Pelindo III.
Terkait hal tersebut, Wilis Aji Humas Pelindo III Regional Jawa Timur menjelaskan:”Latar belakang diterapkanya POCC, karena kondisi pelayanan selama ini masih parsial, dalam arti tiap terminal mengatur proses pelayanan kapal dan bongkar muat secara terpisah. Seperti diketahui, di Pelabuhan Tanjung Perak saat ini terdapat empat lokasi terminal, yaitu Kalimas, Mirah, Nilam, dan Jamrud yangf masinmg-masing memiliki karakter dengan jenis pelayanan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Belum lagi untuk pelayanan kapal, yang terpusat di Pelabuhan Tanjung Perak selain empat terminal tersebut juga memproses sandar kapal di terminal Berlian yang dioperasikan oleh PT BJTIPort, Terminal Petikemas Surabaya, Terminal Teluk Lamong hingga Pelabuhan Gresik”.
Lebih lanjut Wilis menerangkan bahwa dengan diterapkannya fasilitas baru tersebut, maka semua pelayanan jasa kapal di Pelabuhan Tanjung Perak mulai dari perencanaan hingga pengendalian bongkar muat kapal dipusatkan di satu fasilitas yang disebut POCC, sebagai bentuk transformasi dari Pelindo III untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa kepelabuhanan, agar lebih cepat dalam membuat keputusan mulai dari perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional. Utamanya adalah perubahan mindset melalui POCC yang akan secara aktif melayani seluruh pengguna jasa”
Pada masa sebelumnya, agen kapal yang akan bertransaksi di pelabuhan harus dengan cara menghubungi beberapa bagian yang terdapat di pelabuhan, seperti divisi pelayanan kapal, hingga ke masing-masing terminal untuk memproses kegiatan yang diinginkan. Dengan sendirinya hal itu membutuhkan waktu dan tenaga. Kini, semua layanan dapat diproses melalui POCC sebagai satu “pintu”.
Ruangan POCC yang berlokasi di gedung Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak, dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan semua kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak hingga Gresik dapat terpantau secara simultan dan real time. Koordinasi antar terminal juga lebih mudah karena para pengambil keputusan dalam pelayanan terminal berada di satu ruangan yang sudah terintegrasi antara sistem internal (TOS, Vasa, Anjungan, dll) serta dengan sistem eksternal (Inaportnet).
POCC merupakan salah satu terobosan baru di kepelabuhanan yang pertama di Indonesia. Pelindo III mengembangkan pusat operasional layanan jasa kepelabuhanan sejak April 2018 dan disimulasikan mulai 22 Oktober 2018 di Pelabuhan Tanjung Perak. Rencananya POCC ini akan di implementasikan secara penuh pada 5 Desember 2018 dan diharapkan dapat direalisasi untuk seluruh Regional yang dikelola oleh Pelindo III pada awal tahun 2019 mendatang. Simulasi yang dilakukan selama 1 (satu) bulan telah menunjukkan hasil yang cukup baik, terbukti dari waktu penerbitan tagihan dari bulan September membutuhkan waktu hingga 6.73 hari, pada November cukup memangkas waktu hingga 0.37 hari saja.
Pada saat memberi sambutan dalam sosialiasi, Hernadi Tri Cahyanto, Kepala Otoritas Pelabuhan (KOP) Pelabuhan Utama Tanjung Perak menyatakan menyambut dengan antusias hadirnya POCC karena merupakan pemanfaatan teknologi masa kini, hingga diharap dapat memudahkan kegiatan operasional pelabuhan agar jadi lebih efektif dan efisien yang akan memperlancar kegiatan dan meningkatkan kinerja di pelabuhan.
Acara sosialisasi dihadiri sekitar seratus peserta perwakilan agen kapal, pelayaran, Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dan Perusahaan Bongkar Muat (PBM). Banyak dari peserta yang menyambut baik terobosan baru tersebut dengan harapan agar kedepan nanti sistem juga terintegrasi dengan instansi dan ketepatan. Ria, alah seorang peserta dari keagenan kapal berharap ke Pelindo III boleh cepat tapi juga harus akurat, karena dalam pelaksanaan masih ditemui nota tagihan yang dapat cepat keluar namun ternyata masih terdapat revisi jumlah tagihan di kemudian hari.
Ismartadianto, Senior Vice President Change Management Pelindo III sebagai salah seorang penggagas POCC menjelaskan bahwa fihaknya akan terbuka dalam menerima masukan dari pengguna jasa, sebagai bahan evaluasi. Namun ia meminta agar pemangku kepentingan jasa kepelabuhanan dan pelayaran ikut mendukung POCC secara maksimal, agar POCC berjalan dengan baik dibutuhkan komitmen pihak-pihak terkait. Diakui bahwa dalam penerapan POCC pasti akan ditemui beberapa kendala, namun Pelindo III akan selalu lakukan evaluasi dan pengembangan sstem terkait POCC, agar keberadaan POCC tak hanya menguntungkan Pelindo III saja, namun juga diharap dapat menguntungkan bagi seluruh pengguna jasa kepelabuhanan dalam penerapannya.***ERICK ARHADITA