JAKARTA: PT.Jasa Armada Indonesia Tbk (JAI)-anak usaha PT.Pelabuhan Indonesia II/IPC menargetkan penanganan volume bongkar muat komoditi batu bara pada aktivitas ship to ship (STS) di Sungai Musi Sumatera Selatan sebanyak 22 juta ton/tahun.
Dawam Atmosudiro, Dirut PT.Jasa Armada Indonesia (JAI) menyampaikan pada akhir September 2018,perseroan telah mendapat pekerjaan ship to ship di wilayah itu.
“Di area kerja Sungai Musi itu, pada Februari dan Maret 2019 akan ada tambahan volume batubara dengan kerjasama PT.Sarana Karya Anugerah Lematang (SKAL) sebanyak 12 juta ton yang mengelola jalur Lematang, sehingga pada tahun depan ditagerkatan bisa handle 22 juta ton,”ujarnya kepada wartawan dan para investor, saat public expose Kinerja 2018 dan Outlook 2019 PT.JAI Tbk, di Jakarta, pada Kamis (13/12/2018).
Dia memaparkan, kerjasama dengan PT.SKAL itu termasuk merealisasikan program mengkonversi angkutan batu bara yang selama ini lewat jalan darat menjadi melalui jalur sungai Lematang.
Dengan begitu, pada 2019, perseroan bukan hanya pelayanan kegiatan Pandu dan Tunda kapal, tetapi untuk shipment mother vessel dari hulu yang berada di Muara Musi Sumatera Selatan di serahkan ke JAI.
“Terhadap program pengembangan usaha yang belum tercapai pada 2018 akan tetap dilanjutkan pada 2019,”paparnya.
Selain itu,imbuhnya,kegiatan yang sama juga akan digarap di Kalimantan Tengah dengan menggandeng PT.SKAL.
“Kalau di Kalimantan Tengah volumenya lebih besar untuk batubara ekspor, sedangkan yang di Sumsel mayoritas untuk kebutuhan lokal,”ucapnya.
Pada kesempatan itu, PT.JAI Tbk juga menyampaikan rencana besaran pembagian deviden kepada para investor/pemegang saham perseroan.
“Insya Allah rencana deviden untuk 2018 akan ada kenaikan dari rencana semula,”ujar Dawam.
Dia mengatakan, saat ini perseroan juga sedang mengajukan kepada pemerintah untuk dapat mengambil market di pelabuhan Patimban. (Akhmad Mabrori)