CIREBON-MARITIM: PT.Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II cabang Cirebon menandatangani rencana kerjasama kegiatan bongkar muat kargo non kontainer atau breakbulk dengan PT.Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).
Rencana tersebut dituangkan melalui Berita Acara Pengoperasian Terminal Multipurpose di Pelabuhan Cirebon antara PT.Pelindo II Cirebon dengan PT.PTP.
Penandatanganan berita acara itu dilakukan langsung oleh Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT.PTP Ari Henryanto dengan General Manager Pelindo II Cirebon Udin Mahmudin, pada Kamis di pelabuhan Cirebon (24/1/2019).
Sebelum dilakukan penandatanganan berita acara itu, kedua belah pihak telah melakukan rapat kordinasi intensif dengan membedah rencana kerja anggaran masing-masing sebagai rujukan kerjasama kedepan.
PTP merupakan salah satu anak usaha PT.Pelabuhan Indonesia II/Indonesia Port Corporation (IPC)-yang memiliki bisnis inti multipurpose terminal melayani bongkar muat kargo umum non peti kemas di pelabuhan.
Ari mengatakan, perseroan juga sedang menyiapkan layanan terintegrasi (conecting) untuk komoditi batubara yang ada di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Jawa.
PTP juga optimistis menambah penguasaan market kedepan seiring strategi bisnis, operasional serta investasi yang akan ditempuh perseroan.
“Secara regulasi PTP berkesempatan melakukan layanan bongkar muat di pelabuhan yang ada di Indonesia dengan tetap mengedepankan prinsip bisnis yang transparan dan fairnes,”ucapnya.
General Manager Pelindo II cabang Cirebon, Udin Mahmudin mengatakan, dengan hadirmya PTP di pelabuhan Cirebon diharapkan proses bisnis bongkar muat non kontainer lebih cepat dalam memenuhi harapan pengguna jasa.
“Berita acara yang kita tandatangani itu sebagai landasan kerjasama dengan PTP dalam mengoperasikan terminal multipurpose di pelabuhan Cirebon,”ujarnya.
GM Pelindo II Cirebon mengatakan, pihanknya akan segera melaporkan kepada Kantor Pusat PT.Pelindo II setelah adanya berita acara rencana kerjasama tersebut.
Berdasarkan RKAP 2019 Pelindo II Cirebon arus barang non kontainer diharapkan mencapai 4,9 juta ton yang berasal dari bag cargo 113.187 ton, curah cair 513.214 ton, dan curah kering 4.233.401 ton. (akhmad/hb)