JAKARTA – MARITIM : Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Bagya Mulyanto, meresmikan gudang baru berkapasitas 2.000 ton. Berlokasi di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (19/02). Dalam peresmian gudang tersebut, turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Selatan, Syarif Sajang, beserta jajaran Muspida.
Kehadiran Komplek Pergudangan Lalobao menambah unit dan kapasitas yang dimiliki Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara. Yaitu menjadi 32.500 ton terdiri dari 15 unit gudang dan tersebar di Kendari, Unaha, Kolaka, Bombana, Baubau, Raha dan Wanci.
“Bagi Perum Bulog, kehadiran gudang Lalobao sangat penting untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi pangan khususnya di Kabupaten Konawe dan sekitarnya,” ujar Bagya Mulyanto dalam sambutannya.
Pendirian Komplek Pergudangan Lalobao mempertimbangkan aspek strategis dan ekonomis. Hal ini karena lokasi komplek gudang yang strategis, karena terdapat pelabuhan yang menjangkau perdagangan antar pulau, dekat dengan lahan persawahan petani, serta akses jalan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
“Kedepannya, diharapkan dengan adanya sinergi dan kerjasama yang baik, akan tercipta nilai tambah bagi semua pihak terutama bagi petani dan pelaku pasar. Sehingga mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat di Konawe Selatan,” tambah Bagya Mulyanto.
Gudang Lalobao memiliki luas lahan seluas 0,7 Ha yang terdiri dari bangunan gudang berkapasitas 2.000 ton, kantor gudang, laboratorium pemeriksaan kualitas, rumah dinas, mushola, toilet umum dan pos jaga.
Gudang tersebut berdiri di atas lahan yang merupakan bantuan/hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan. Dalam pembangunannya, Komplek Pergudangan Lalobao menghabiskan biaya sebesar Rp11 Miliar.
Sebagai informasi, pada 2018 realisasi pengadaan Bulog Divre Sultra mencapai 17.000 ton dari target pengadaan sebanyak 30.000 ton atau sebanyak 56%. Target pengadaan 2019 Bulog Divre Sultra sebanyak 12.245 ton dan realisasi hingga hari ini 106 ton atau 0,86%. Namun stok beras di gudang-gudang BULOG Divre Sultra cukup untuk kebutuhan selama 6,6 bulan yaitu sebanyak 9.200 ton dengan alokasi Bansos Rastra sebanyak 1.385 ton per bulan. (M Raya Tuah)
