MAKASSAR – MARITIM : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Diurlala), Capt Wisnu Handoko di Makassar, Sabtu (2/3/19) menandatangani berkas serah terima kapal sebagai tanda bahwa KM ‘Kendhaga Nusantara 6’ siap dioperasikan mendukung tol laut trayek T-4 Makassar – Polewali – Belang – Sangatta – Nunukan/Sebatik – Makassar. Pada kesempatan tersebut Capt Wisnu mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut berucap : “Nantinya kapal ini akan dioperasikan dibawah mekanisme kewajiban pelayanan publik yang subsidinya dikelola oleh Ditjen Perhubungan Laut. Sebagai operator trayek tol laut, PT. ASDP Indonesia Ferry dapat memberi usulan titik-titik konektivitas lain yang dapat dimasuki kapal ASDP termasuk yang mengangkut minikontainer”.
Selanjutnya disebutkan pemerintah juga akan melakukan peningkatan program-program konektivitas antarmoda hingga tol laut tak hanya dapat menjangkau port to port tetapi juga dapat menjangkau wilayah lebih dalam lagi, dengan melibatkan moda lain seperti angkutan darat, penyeberangan maupun udara. Untuk daerah-daerah yang tidak memiliki akses jalan yang memadai, akan dilakukan sinergi dengan angkutan perintis, penyeberangan maupun pelayaran rakyat.
Capt Wisnu menambahkan, alam pelaksanaan tol laut, pemerintah juga akan bekerjasama dengan LSM-LSM dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk dapat membeli barang-barang yang didatangkan dari pelabuhan pangkal untuk kemudian dijual kembali kepada masyarakat. Ujarnya: “Kami persilahkan Bumdes menjual barang dengan selisih harga asal tak memberatkan masyarakat, yang penting Bumdes juga tak merugi”.
Dalam kunjungan kerjanya ke Makassar Dirlala bersama tim dari Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar juga melakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap moda transportasi kapal laut di Pelabuhan Soekarno Makassar. Inspeksi dilakukan terhadap 2 unit kapal milik PT. Pelni yaitu KM. ‘Lambelu’ dan KM. ‘Ciremai’. Tentang hal itu, Capt Wisnu menjelaskan:
“Kami sengaja lakukan peninjauan langsung ke kapal-kapal penumpang untuk mengetahui kondisi fasilitas sarana dan prasarana kapal, pelayanan, keamanan serta kenyamanan bagi penumpang. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan keselamatan pelayaran dan memberi pelayanan terbaik ke masyarakat”. (Lies/Kti/Maritim)