MARITIM, JAKARTA : PT. Pelabuhan Indonesia II (IPC) mencatat laba bersih sebesar Rp.2.43 triliun pada tahun anggaran 2018 dari pendapatan usaha sebesar Rp.11,44 triliun. Capaian laba itu meningkat dari tahun sebelumnya (2017) yang terealisasi sebesar Rp.2.21 triliun.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT. Pelabuhan Indonesia II, Elvyn G. Masassya kepada pers dalam acara Media Gathering di Pelabuhan Priok, Senin (18/3). “Tahun ini (2019), kita targetkan capaian laba sebesar Rp.2.61 triliun, dengan pendapatan usaha sebesar Rp.13.50 triliun,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Elvyn, tahun 2018 pihaknya menangani bongkar muat petikemas di seluruh cabang Pelindo II sebanyak 7,65 juta TEU’s (Twentyfeet Equivalent Units), naik 10.24 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6.92 juta TEU’s. Sedangkan kargo non petikemas tahun 2018 tercatat 61,97 ton, naik 8.55 persen dari tahun sebelumnya yang terealisasi sebesar 57.9 juta ton.
Pelindo II, lanjut Elvyn, akan terus berupaya menjadi bagian dalam upaya penurunan biaya logistik, salah satunya adalah akan meningkatkan kapasitas direct call service dari Priok dan menjadikannya sebagai transhipment port. Tahun 2018, diklaim petikemas transhipment di Pelabuhan Priok tercatat 1,2 juta TEU’s.
Menyinggung prospek ke depan, Elvyn mengungkapkan ada tiga kunci pokok untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kunci itu ia sebut sebagai “Trilogi Maritim”, yakni harus tercipta tiga elemen penting antara lain pelabuhan yang besar, zona industri dan pelayaran yang besar. (A.Habib/Mad)
