MAKASSAR – MARITIM : Guna mempertahankan keberlanjutan muatan balik berupa ikan dari wilayah timur yang kaya hasil tanbgkapan laut, pemerintah berkomitmen agar kapal tol laut dengan petikemas berpendingin akan terus menyinggahi Pelabuhan Tidore.
Wisnu Handoko, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut (Dirlala Ditjen Hubla) menyatakan akan merespons usulan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Soa Sio dengan serius, mengingat salah satu target program tol laut 2019 adalah peningkatan muatan balik.
Selain KM Logistik Nusantara II, ada kapal kontainer feeder Kendhaga Nusantara yang melewati koridor Halmahera Utara. Ungkap Wisnu dalam siaran pers, Minggu (24/3/2019) lalu: “Ditjen Hubla akan terus mendukung Pemda Tidore dengan menyediakan reefer container yang cukup, yang disiapkan oleh pihak swasta maupun mengoptimalisasi reefer container yang dimiliki Ditjen Hubla”.
Sebelumnya, Kemenhub menyatakan ongkos kirim hasil pertanian dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ke Makassar, Sulawesi Selatan, turun drastis dari yang semula Rp14 juta menjadi Rp 6 juta per boks petikemas. Kapal tol laut pada rute itu beroperasi mulai Jumat (22/3/2019) dengan rute Muna-Selayar-Makassar yang ditempuh selama 18 jam. Salah seorang pengusaha jagung kuning di Muna, La Ode Umar, merintis bisnisnya sejak 2015. Menurut dia, ongkos pengiriman ke Makassar saat itu mencapai Rp14,8 juta per boks. Saat ini, biaya pengiriman sudah menurun hanya Rp6 juta per boks. Ujar La Ode: “Jadi, harga beli saya ke petani juga bisa saya naikkan, saya sesuaikan dengan ongkos kirim”.
Adapun Wakil Bupati Muna Malik Ditu baru-baru ini telah melepas pengapalan perdana jagung sebanyak 3 petikemas asal Kecamatan Kebangka, Muna, lewat Pelabuhan Nusantara menuju Makassar. Pada lesempatan tersebut, Wabub berucap: “Dengan dilaksanakan program tol laut ini, para petani akan kian terbantu dari sisi akses transportasinya, karena biayanya ternyata lebih murah”.
Seperti diketahui, kapal tol laut yang dimiliki Ditjen Perhubungan Laut saat ini tercatat sebanyak 156 unit, untuk melayari 19 rute tol laut tahun ini. (LIES/Kti/Maritim)