Menhub Budi Karya Sumadi Ingatkan: Pembangunan Direktorat Perhubungan Laut, Harus Merata Jangan Sentraliatik

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

JAKARTA — MARITIM : Konsep pembangunan saat ini tidak lagi sentralistik, karenanya para pelaku kebijakan khususnya perhubungan laut bukan lagi tertuju ke Pelabuhan Tanjung Emas, Tanjung Priok dan tanjung-tanjung lain, tapi harus memperhatikan bagaimana pelabuhan Sorong atau lainnya di kawasan luar Jawa.

Hal tersebut ditekankan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat membuka Raker Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2019, di Kementerian Perhubungan , Senin (8/4).

“Rekan rekan yg di pusat, harus memiliki hati untuk berfikir bukan hanya untuk Jawa tetapi di luar jawa. Kalau kita dengan NKRI seolah olah, tapi tidak pernah mempersatukannya . Bagaimana Rusia Negara yang begitu hebat terpecah belah, dengan masuknya faham faham tertentu pasti kita tidak menginginkannya tentunya,”pesan Menteri Budi Karya.

Ia menambahkan, yang ditugaskan Nawa Cita yaitu Indonesia sentris , artinya perhatian kita itu bukan lagi Jawa tapi Indonesia secara keseluruhan (NKRI). Nawa cita menugaskan kita mengubah bagaiaman saudara kita di Rote, dan lainnya.

“Saya mengapresiasi Dirjen Kelautan memiliki upaya yang baik. Tercatat Hubla bisa menurunkan peringkat yang lebih baik dari sisi logistik 64 menjadi 42,”ujarnya seraya menambahkan , luar biasa.

Untuk itu lanjutnya, inisiatif kita jadikan satu unit keunggulan menjadi daerah bebas korupsi. Dan itu sudah kita mulai dan harus dilanjutkan. Maksudnya,kalau kita bekerja dengan hati tulis, tidak mugkin ada pelabuhan yang mangkarak. Oleh karenanya, tinggalkan cara kerja lama yang hanya memikirkan proyek, tapi kita harus pastikan begitu memesan kapal , itu harus berfugsi dengan baik. Tentunya untuk berfungsi, ini harus di ikuti dengan seksama. Contohnya tol laut, sebagai cita-cita satu inisitif yang luar biasa bagaimana logistik and to and itu dilakukan di indonesia bagian timur , khususnya.

Untuk itu Menteri Budi Karya mengimbau, agar teman teman yang di Indonesia Timur yang jadi KSOP harus berinisiatif dan pastikan tol laut bermanfaat bagi masyarakat . “Kalau perlu anda membantu pedagang , bantu masyarakat untuk menangkap ikan mendistribusikan beras dari Pulau Jawa ke daerah ini harus maksimal. Karena saya lihat belum maksimal, ini kita semua harus maksimalkan,”tutur Menteri Budi Karya.

Dikatakan, dari tahun 2018 ada satu angka yang kurang menggembirakan di mana serapan Dirjen Laut hanya 79 persen di bawah rata-rata . Ini artinya, Dirjen Laut berkontribusi rata rata menurun. Hal ini mungkin harus dibahas secara strategik, agar hari hari ini harus pastikan rencana itu dilengkapi . Bukan suruh sama kontraktor buatin perencanaan, nanti bikin sendiri baru lapor bayar hilang.

“Cara-cara seperti itu saya tau ada beberapa temen kontraktor ngitung sendiri ikut kontrkator menang. Dia ngitung sendiri, abis itu di atas acara bayar hasilnya pasti mengecewakan dan kawan kawan seperi itu harus mempertangung jawabkan akibatnya,”tutup Menteri Budi Karya.
(Rabiatun)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *