BADUNG BALI – MARITIM : Sepanjang periode Januari–September 2019, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, tercatat melayani sebanyak 17,8 juta penumpang atau tepatnya 17.844.690 jiwa. Pergerakan penumpang dilayani oleh 114.631 pesawat udara, pada rute domestik serta internasional.
Herry AY Sikado, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Ngurah Rai menjelaskan dibanding dengan catatan pergerakan penumpang di periode yang sama di tahun 2018 lalu, angka penumpang yang dilayani selama sembilan bulan berjalan tahun ini, mengalami pertumbuhan sebesar 1%. Ungkapnya kepada awak media, termasuk dari maritim.com: “Pada tahun lalu jumlah penumpang yang keluar masuk Bali lewat bandar udara Ngurah Rai tercatat sebanyak 17.742.158 orang. Artinya, di tahun 2-19 ini terdapat peningkatan 102.532 orang penumpang”.
Dari catatan pihak bandara, dari sisi jumlah pengguna moda trnsportasi udara, untuk rute internasional masih mengungguli rute domestik. Perbandingannya 10.365.977 penumpang internasional dan 7.478.713 penumpang domestik. Walau jumlah penumpang internasional lebih banyak, namun dari pergerakan pesawat domestik lebih unggul, yakni tercatat 59.773 pergerakan pesawat. Sedang pada rute internasional hanya mencapai 54.858 pergerakan pesawat udara.
Di tahun 2019 ini jumlah penumpang pada rute internasional mengalami pertumbuhan yang sangat positif dibanding dengan periode Januari–September tahun 2018, tercatat tumbuh hampir satu juta penumpang atau 10%. Imbuh Herry: “Tercatat, jumlah penumpang rute internasional yang terlayani selama sembilan bulan di tahun 2018 lalu adalah sebanyak 9.421.167 orang. Sedang pada tahun ini meningkat ke jumlah 10.365.977 penumpang. Dengan demikian, di tahun ini terdapat pertumbuhan penumpang rute internasional sebanyak 944.810 penumpang. Hal ini dapat dinilai sangat positif”.
Lebih jauh, Herry menjelaskan bahwa untuk rute domestik, pergerakan penumpang dari Januari hingga September 2019 masih mengalami penurunan dibanding dengan periode yang sama di 2018 lalu. Pada tahun lalu, tercatat 8.302.991 penumpang rute domestik, dan kini tercatat 7.478.713 penumpang. Berarti terdapat selisih sebanyak 824.278 penumpang, atau turun sebesar 11%.
Hal yang sama terjadi untuk catatan pergerakan pesawat udara. Dengan jumlah 114.631 pergerakan pesawat sepanjang tahun 2019 ini, terdapat penurunan sebesar 5% dibanding dengan statistik di periode yang sama di 2018. Untuk rute internasional, jumlah pergerakan pesawat udara cenderung stabil, atau sama dengan jumlah di tahun lalu. Tetapi untuk rute domestik, turun sekitar 5%. Meskipun demikian, hal tersebut tidak terlalu berdampak pada operasional bandar udara.
Memungkasi keterangan, Herry AY Sikado katakan: “Di bulan ini kami melakukan launching satu fasilitas baru yang ditujukan untuk memberi kemudahan dalam proses penjemputan penumpang, berupa digital meeting point. Serta melakukan beautifikasi fasilitas holding room yang ditujukan untuk penumpang berkebutuhan khusus. Pelayanan tetap, dan selalu kami nomorsatukan”. (Adit/Dps/Maritim)