Strategi Pariwisata 2020: Incar Wisman AS & Eropa

Wisman premium termasuk para pensiunan, pengguna kapal cruise keliling dunia
Wisman premium termasuk para pensiunan, pengguna kapal cruise keliling dunia

DENPASAR – MARITIM : Selama ini, wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia lebih banyak didominasi oleh turis asal Australia, Tiongkok dan warga serumpun Asean. Memasuki era pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, mulai dilakukan perubahan strategi, dengan Amerika dan Eropa menjadi sasaran promosi pariwisata pada tahun depan. Wishnutama Kusubandio

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengatakan setidaknya sekitar 30 negara di benua Amerika dan Eropa, akan menjadi sasaran promosi pariwisata Indonesia.

Sebanyak 30 negara dari dua benua itu  diharap akan mendatangkan banyak wisman yang berkualitas dalam hal spending maupun length of stay, hingga akan berdampak terhadap peningkatan devisa Indonesia.

 Kepada awak media yang minta penjelasan beberapa waktu lalu, Menparekraf berucap: “Cukup banyak negara yang dapat kita bidik. Karena masih banyak potensi kok malah kita terpaku melakukan promosi ke negara-negara yang jumlah turisnya belum terlalu banyak. Tetapi secara kuantitas saya tidak menargetkan berapa banyak wisman yang akan datang kesini, karena saya akan fokus pada wisman yang lebih berkualitas, karena dari mereka ini paling  tidak, diharap spending sekitar US$1.400 hingga US$2.000 pada tiap kunjungan ke Indonesia. Tentunya itu baru akan dapat dicapai secara bertahanp, tak mungkin tiba-tiba muncul spending US$2.000. Untuk itu, perlu usaha yang cukup sulit.”

 Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah  kunjungan wisman asal Eropa pada Januari–September 2019 mengalami penurunan dibanding dengan periode yang sama 2018 sebanyak 0,11%. Dari 1.566.900 wisman pada 2018 menjadi 1.565.200 wisman pada 2019.

Sementara itu, kunjungan wisman asal Amerika pada Januari–September 2019 sebanyak 482.500 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 12,93% dibanding dengan periode yang sama pada 2018, yaitu sebanyak 427.200 orang.

Kemenparekraf membidik wisman asal Amerika dan Eropa

Strategi Promosi

Didien Junaedy, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengatakan rencana Kemenparekraf menyasar pasar Amerika dan Eropa dalam rangka menggaet para wisman berkualitas, dinilai  sudah cukup tepat. Namun, hal itu harus diiringi strategi promosi yang baik. Ungkap Didien: “Jadi konsep produk [wisata] harus berkualitas, tour operatornya juga harus dibekali dengan skill yang mumpuni, begitu pun dengan kualitas servisnya”.

 Untuk waktu promosi, menurutnya, Kemenparekraf dapat lakukan menjelang libur musim dingin atau musim panas. Ini karena hari libur para wisman asal Eropa dan Amerika lebih panjang pada saat tersebut. Imbuhnya: “Lebih lagi, kalau dapat juga menyasar perusahaan-perusahaan di sana, karena biasannya mereka punya insentif tour. Selain itu juga dapat dari Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE). Tetapi untuk itu agak lama.”

Menparekraft juga mengatakan bahwa tidak semua destinasi wisata di Indonesia dapat dipromosikan untuk wisman premium tersebut. Selain pulau Komodo, Didien mengatakan destinasi yang berpotensi menyasar wisman berkualitas/premium yaitu  Bali, Yogyakarta, dan Raja Ampat. Lebih jauh Didien mengatakan: “Destinasi wisata yang kental akan budaya dan baharinya, harus lebih dikembangkan. Kalau perlu ada paket small/medium cruise ship yang diprogram untuk keliling Indonesia. Itu potensial sekali untuk menarik spending para wisman. Satu kapal untuk satu hari saja US$500, bayangkan kalau mereka lakukan 4 atau 5 hari mengunjungi pelbagai obyek wisata di Indonesia”.

Terkait hal itu, Didien mengimbuhi: “Jika ingin mengembangkan wisata bahari menggunakan kapal pesiar, pemerintah perlu memberi insentif pajak impor untuk cruise itu. Sebab, selama ini kapal-kapal yang ada di Indonesia merupakan kapal sewa dari perusahaan swasta asing. Sselama ini kita gak punya kapal wisata. Makanya kita sedang minta supaya impor kapal cruise dapat dibebaskan dari pajak barang mewah.”

Adapun, promosi pariwisata Indonesia di Amerika dan Eropa sebetulnya sudah  dilakukan oleh Kemenpar (sebelum bergabung dengan Bekraf) pada tahun ini. Pada bulan Juli 2019 Kemenpar dengan branding pariwisata ‘Wonderful Indonesia’ melakukan promosi di dua kota besar yang ada di AS, yaitu New York dan Los Angeles. Untuk memikat publik negeri Paman Sam, enam destinasi pun ditampilkan. Ada Bali, Raja Ampat, Borobudur, Danau Toba, Pulau Komodo (Nusa Tenggara Timur) dan Pantai Gili Kedis (Nusa Tenggara Barat). Semua dilengkapi logo Wonderful Indonesia, termasuk melalui LED Billboard dan bus di New York. Durasi branding sekitar 3 pekan, 7–28 Juli 2019. Sedang ketika di Eropa, branding pariwisata Indonesia ‘Wonderful Indonesia’ dipasang di bus-bus yang beroperasi di sepanjang jalan kota Berlin, Jerman.  (Erick Arhadita)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *