SURABAYA – MARITIM : Dalam rangka ikut berperan dalam menggarap proyek strategis untuk diusulkan kepada pemerintah guna menggerakkan roda perekonomian secara adil dan merata, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur akan merumuskan kebijakan peluang fihak swasta. Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kadin Jatim, M. Rizal mengatakan rumusan masalah dan solusi tersebut nantinya akan dibahas dalam Musyawarah Provinsi (Muprov) Kadin Jatim pada 18 – 20 Desember mendatang.
“Pada pelaksanaan musyawarah itu, rencananya akan dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir sehingga kami punya kesempatan untuk menyampaikan usulan dan apa yang diinginkan pengusaha swasta” jelasnya dalam jumpa media, Jumat (6/12/2019).
Dijelaskan, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memberikan pernyata bahwa ke depan peluang swasta dari pada BUMN akan jadi prioritas. Jelasnya: “Tentu statement tersebut menjadi harapan besar bagi swasta, untuk dapat bersinergi dengan pemerintah/BUMN. Kalau swasta mampu, maka BUMN tidak akan turun, dan spiritnya lebih sebagai triger yang seharusnya mampu menggarap proyek luar negeri untuk mendatangkan devisa”.
Lebih jauh, Rizal mengatakan selama ini kue proyek di Indonesia kerap digarap dan dikuasai sendiri oleh BUMN beserta anak usaha dan cucu, bahkan cicit mereka. Semua BUMN kini melakukan diversifikasi usaha hingga mengkibatkan swasta kesulitan bergerak, sehingga peluangnya semakin sempit.
Imbuh Rizal: “Sebenarnya banyak swasta yang mampu, tetapi ada hal yang tidak pas, karena akhirnya anak usaha atau cucu usaha BUMN ini menjadi kompetitor bagi swasta yang kecil, bahkan untuk pengerjaan proyek-proyek yang hanya bernilai di bawah Rp500 miliar, proyek itu sudah disubkan ke anak usaha”.
Menurut Rizal, BUMN sudah saatnya go internasional alias menggarap proyek-proyek luar negeri untuk turut mendatangkan devisa negara, dan menyerahkan peluang usaha bagi swasta di dalam negeri. Atau mungkin BUMN bermain di daerah-daerah yang memang swasta belum mampu menggarap.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III Doso Agung menyatakan setuju dengan pernyataan pemerintah bahwa BUMN kembali pada core business-nya dan memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk menggarap proyek yang sesuai keahlian. Ujarnya: “Saya setuju sekali, kamilihat bahwa core business jadi ranah utama kami yakni pelabuhan, kendati demikian kami melihat perkembangan situasi, dan lingkungan di sekitar”.
Dirut Pelindo III memberi contoh, proyek pembangunan terminal gas di Teluk Lamong merupakan kerja sama dengan PGN yang bekerja sebagai pemasok gas karena memang itu merupakan core business PGN. Pungkasnya: “Sementara Pelindo III menyediakan kapal dan pelabuhannya, jadi memang kami fokus di core business pelabuhan”. (Erick Arhadita)