Program Tol Laut Berlanjut, Ini Dukungan Para Pemilik Kapal

Carmelita Hartoto Ketua Umum DPP INSA
Carmelita Hartoto Ketua Umum DPP INSA

JAKARTA – MARITIM : Mencermati kenyataan bahwa pada 2019, sudah terdapat 7 perusahaan pelayaran swasta nasional yang menjadi operator Tol Laut, maka Indonesia National Shipowner’s Association (INSA/Asosiasi Pemilik Kapal Nasional), berkomitmen dalam membantu menyukseskan program Tol Laut pemerintah. Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto sebutkan bahwa langkah pemerintah memberi subsidi Tol Laut, dapat mengurangi biaya logistik.

Jelas Ketua Umum DPP INSA, akhir pekan lalu: “Kami bahkan mendukung penurunan biaya logistik. Itu sebabnya INSA bersama dengan Kementerian Perhubungan sering melakukan kegiatan bersama saling tukar ide dan gagasan, khususnya dalam mensukseskan program Tol Laut pemerintah. Kami pun berkomitmen siap membantu pemerintah meningkatkan kinerja program Tol Laut. Bahkan kami juga siap memberi ide-ide baru yang out of the box untuk mempercepat suksesnya program Tol Laut”.

Read More

Di sisi lain, Ketua Umum DPP INSA yang akrab dengan panggilan Memey, juga menegaskan pelayaran bukan merupakan penyebab tingginya biaya logistik nasional yang masih berkisar pada level 24%. Menurutnya, jika dirinci struktur biaya logistik satu persatu, maka  akan terlihat bahwa porsi biaya angkutan laut hanya 19% dari total mata rantai logistik.

Terkait hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menegaskan pemerintah akan terus melaksanakan program tol laut. Hal tersebut tampak dari wujud komitmen subsidi Tolk Laut yang pada 2020 meningkat hingga Rp500 miliar.

Pada tahun 2019 telah terdapat 20 trayek tol laut yang diharap dapat mengurangi disparitas harga, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Melalui program tol laut, harga barang pokok yang dilayani trayek tol laut berhasil diturunkan sebesar 20-30%. Pada tahun 2019, pemerintah juga layani masyarakat melalui 113 trayek penyelenggaraan angkutan perintis, penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO), atau subsidi bagi kapal penumpang PT. Pelni sebanyak 26 kapal dan penyelenggaraan 6 kapal angkutan ternak yang telah berjalan di 6 trayek.

Patut diketahui, pada tahun 2018, Indeks Performa Logistik (Logistics Performance Index/ LPI) Indonesia menempati posisi ke 46 dengan skor 3,15. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya pada tahun 2016, yaitu ke posisi ke-63 dengan skor 2,98. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia yang juga mengalami kenaikan.

Namun, sebagai negara maritim terbesar yang memiliki 2/3 luas wilayahnya terdiri dari laut, kontribusi sektor maritim terhadap perekonomian Indonesia masih rendah. Menurut data BPS 2018, kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional masih berada di bawah 15 %, atau hanya sekitar 13,32%.

Menteri Perhubungan Budi Karya juga mengatakan peluang investasi di sektor perhubungan laut saat ini masih terbuka lebar, karena pemerintah tengah mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Pariwisata dengan membuka pelabuhan untuk melayani kapal-kapal wisata.

Pungkas Menhub : “Tentunya peluang ini harus segera dimanfaatkan perusahaan pelayaran nasional dengan menambah investasi secara mandiri serta tidak menutup diri membentuk bekerjasama dengan investor asing, sehingga pelayaran nasional juga dapat menguasai pangsa wisatawan internasional di destinasi pariwisata yang strategis”.  (Erick Arhadita)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *