JAKARTA – MARITIM : Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja dan Rapat Terbatas Kebijakan Pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Dalam Negeri di PT PAL Indonesia (Persero), di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1).
Di samping itu, Presiden juga meninjau dan memasuki Kapal Selam Alugoro serta Fasilitas Produksi Kapal Selam yang dimiliki PT PAL Indonesia (Persero). Kapal selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari batch pertama kerja sama pembangunan kapal selam antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Jokowi mengapresiasi kerja sama pembuatan Kapal Selam Alugoro tersebut dan berharap suatu saat Indonesia akan berada dalam satu titik untuk mampu membuatnya secara mandiri.
Pada kesempatan sebelum peninjauan, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh, berkesempatan untuk menjelaskan kepada Presiden melalui panel prihal kemajuan-kemajuan yang dicapai PT PAL Indonesia (Persero), progres Pembangunan Kapal Selam Alugoro dan progres Proyek Overhaul KRI Cakra-401.
Setelah peninjauan Presiden menggelar Rapat Terbatas bertempat di Fasilitas Produksi Kapal Selam PT PAL Indonesia (Persero). Pada kesempatan sebelum memulai rapat terbatas Jokowi mengapresiasi kinerja PT PAL Indonesia (Persero) selama empat tahun terakhir.
Pada kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa anggaran belanja pertahanan sebesar Rp127 triliun diarahkan untuk membeli produk-produk industri pertahanan dalam negeri.
Setelah pelaksanaan rapat terbatas, Jokowi memberikan keterangan pers dan mengamanatkan untuk mewujudkan kemandirian Industri Strategis Pertahanan. Industri Strategis Pertahanan harus menjadi prioritas bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kementerian terkait.
Contohnya, ungkap Presiden, jika terdapat kebutuhan kapal dari kementerian-kementerian dan lembaga negara seperti Kemhan, Kemenkeu, Polair dan lainnya dapat membeli di PT PAL Indonesia (Persero). Sehingga diharapkan bukan hanya kepastian pesanan untuk 5 tahun ke depan namun kepastian hingga 15 tahun ke depan.
“Untuk itu diperlukan konsistensi dalam perencanaan pelaksanaan pengadaan Alutsista, yang tujuannya adalah membesarkan Industri Strategis Pertahanan,” ujarnya.
Seusai memberikan penjelasan kepada media Presiden meninggalkan PT PAL Indonesia (Persero) dan dilepas oleh sejumlah karyawan yang berkumpul memadati sisi selatan Fasilitas Produksi Kapal Selam menuju kunjungan kerja lain di Kabupaten Gresik. (Muhammad Raya)