DENPASAR – MARITIM : Sejumlah ribuan turis asal China memilih untuk memperpanjang liburan di Bali. Sedangkan puluhan di antaranya memilih terbang ke kota Wuhan, episenter wabah virus baru corona, menggunakan pesawat yang disediakan pemerintah China.Pejabat terkait di Bali menyatakan pesawat sewa dengan kapasitas 189 penumpang ditawarkan pada sekitar 3.000 turis asal China yang terdampar di Bali menyusul penghentian sementara penerbangan dari dan menuju China sejak awal Februari.
Hanya 61 orang, termasuk 12 anak, yang menerima tawaran tersebut dan terbang bersama maskapai China ‘Eastern Airlines’ ke Wuhan Sabtu (8/2). Kata Gou Haodong Kondul Jenderal China untuk Denpasar, seperti dilansir Kantor Berita Perancis AFP: “Merekaterdiri dari turis yang berasal dari kawasan yang menjadi pusat sebaran virus corona, dan ingin kembali ke asal mereka. Kami akan mempertimbangkan penerbangan lain jika ada permintaan. Tetapi mereka adalah orang-orang yang menyukai Bali. Karena umumnya menyatakan kelap, bila kondisi sudah membaik, akan kembali ke Pulau Dewata. Sedang sebagian besar lainnya memilih untuk tetap tinggal berniat untuk memperpanjang liburannya”.
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir menyatakan pelancong asal China telah melalui pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan sehat.Sementara itu, pejabat Kementerian Hukum dan HAM kantor perwakilan Bali, Sutrisno, menyatakan pihaknya akan membantu warga negara China memperpanjang izin tinggalnya jika mereka memilih untuk menunda kepulangan. Ungjap Sutrisno seperti dilaporkan Reuters: “Kami akan memperpanjang visanya untuk sebulan. Semua visa-on-arrival dapat diperpanjang sekali untuk 30 hari.Tapi jika negara mereka belum aman, kami akan membantu memfasilitasi (perpanjangan visa) atas dasar kemanusiaan”.
Untuk diketahui, setiap tahun, sekitar 2,1 juta pelancong China mengunjungi Indonesia, tetapi angka kunjungan merosot dari 6.000 kunjungan per hari ke 1.000 kunjungan per hari sejak virus corona mewabah sejak akhir Desember.AFP melaporkan otoritas imigrasi Bali menolak masuk 41 pelancong lainnya yang berkebangsaan Rusia, Brazil, Selandia Baru, Moroko, dan Inggris, karena mereka berkunjung ke China baru-baru ini.
Rugi 30%
Wabah virus corona tak hanya berdampak pada perjalanan dari dan ke China, tetapi juga ke negara Asia lainnya, seperti Singapura dan Thailand, karena orang-orang takut bepergian, ujar Sekretaris Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno. Ujar Pauline Hingga awal Februari, kata Pauline, wabah itu telah membuat pengusaha jasa pariwisata kehilangan 30% keuntungan akibat pembatalan atau penundaan perjalanan.Potential loss-nya akan lebih banyak lagi (dari 30%).
Sebelumnya, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memprediksi potensi kerugian sektor industri pariwisata mencapai puluhan miliar per bulan karena anjloknya turis dari China.Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan China ke Indonesia selama Januari sampai Juni 2019 mencapai 1,05 juta orang, terbanyak kedua setelah wisatawan Malaysia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berencana memberi tarif khusus penerbangan ke destinasi wisata domestik, untuk mengantisipasi penurunan dalam sektor pariwisata.
“Pemerintah akan mendorong penerbangan-penerbangan ke destinasi wisata seperti Bali, Kepri, Batam, Bintan, atau Manado, akan diperhitungkan untuk diberi tarif khusus yang akan dihitung,” kata Airlangga.
Tak Bisa Kembali
Pembatasan perjalanan tak hanya berdampak ke pariwisata, tetapi juga ke investasi, khususnya di triwulan pertama, ujar peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Tallatov. Jelasnya:“Ini juga persoalan mobilitas orang. Investasi nggak lepas dari tenaga kerja asing, skilled worker yang ditentukan. Itu kan tersendat.Misalnya, sebanyak 300 tenaga kerja China pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilarang masuk kembali ke Indonesia setelah masa perayaan Imlek guna mencegah menyebarnya virus corona”.
Untuk mengantisipasi perlambatan proyek, PT KCIC mengatakan mereka mencoba optimalkan pekerja yang ada. Ujar Petinggi PT KCIC melalui pernyataan tertulis: “Perusahaan lebih coba mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada dan mendorong pemenuhan tenaga kerja lokal untuk memastikan progres kontruksi berjalan dengan optimal”.
China meru[akan investor terbesar ketiga di Indonesia setelah Singapura dan Jepang.Dari Januari hingga Juni 2019, investasi China di Indonesia mencapai US$2,3 miliar atau 16,2% dari total investasi asing di Indonesia. (Erick Arhadita)