DENPASAR, BALI – MARITIM : Proyek Benoa Maritime Tourism Hub (BMTH), yang akan hadirkan fasilitas dan infrastruktur terintegrasi di Pelabuhan Benoa, diharap makin memperkuat sektor pariwisata Bali secara keseluruhan. Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pihaknya akan menggandeng sejumlah stakeholder untuk membangun Benoa Maritime Tourism Hub. Jelasnya lewat siaran pers, Sabtu lalu : “Kami menggandeng sejumlah pihak seperti Kemenparekraf, Kementerian BUMN, BKPM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta Pelindo untuk membangun BMTH. Khusus untuk infrastruktur yang terhubung dengan laut, selayaknya Bali memiliki fasilitas pelabuhan yang memungkinkan kapal besar seperti yacht dan cruise untuk bersandar. Hal ini akan terus didorong agar cepat terlaksana sehingga laju pengembangan pariwisata semakin cepat”.
Terkait hal tersebut, pihaknya telah menggandeng sejumlah pihak untuk mendukung hal tersebut yakni ketersediaan fasilitas bandara, jalan tol, serta pelabuhan yang tersedia sehingga kegiatan perekonomian terutama pariwisata di Bali berjalan dengan lebih baik.
Menurut Gubernur Bali, kondisi pariwisata Bali saat ini menghadapi berbagai tantangan, maka untuk meminimalisasi dampak negatif pengelolaan pariwisata Bali harus terus diperbaiki sehingga meningkat kualitasnya, salah satunya melalui pengelolaan infrastruktur sebagai pendukung utama. Ucapnya lebih jauh : “Daya tarik pariwisata Bali sangat kuat. Saat ini, sumbangan pariwisata terhadap PDB Bali mencapai 55 persen. Selain itu, Bali juga menjadi salah satu pintu utama masuknya wisman ke Indonesia sebanyak 39 persen. Maka, kita perlu mendukungnya dengan ketersediaan infrastruktur yang terbilang mendesak”.
Menanggapi kebutuhan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Kementerian BUMN dan Pelindo mendorong segera terwujudnya proyek NMTH. Hal pertama yang dilakukan ialah penataan fasilitas pelabuhan hingga wisatawan yang datang menggunakan jalur laut pun merasa nyaman. Menteri BUMN Erick Tohir menuturkan pihaknya bekerja sama dengan Pelindo dalam mengatur tata ruang yang ada di pelabuhan dengan memisahkan lokasi pelabuhan sesuai kebutuhan dan membaginya menjadi lokasi kapal pesiar, lokasi peti kemas, terminal curah cair, dan lain-lain.Selain itu, fasilitas pelabuhan juga terus diperbaiki sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Dalam pengerjaan proyek itu, Kementerian BUMN dan Pelindo mengajak pihak profesional untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan pelabuhan dengan harapan pembangunannya tetap memperhitungkan keseimbangan alam. I,nuh Erick : “Kami mendorong agar PKBL yang bergerak di bawah Kementerian BUMN memberi sumbangan terhadap lingkungan sebanyak 5% dan sumbangan terhadap pendidikan 30 persen%”.
Dalam kesempatan sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyatakan bahwa langkah yang ditempuh Pemda Bali dalam membentuk Tourism Hub sangat tepat. Jelas Menteri : “Ini saatnya kita tingkatkan daya tarik pariwisata Bali melalui Benoa Maritime Tourism Hub. Selain itu, kita juga harus melakukan sejumlah strategi agar wisatawan yang datang menghabiskan waktu yang lebih lama sehingga dapat meningkatkan pendapatan devisa melalui pariwisata. Sekarang ini, pariwisata kita dorong baik secara kuantitas jumlah kunjungan dan perjalanan, maupun secara kualitas berupa jumlah pengeluaran yang dilakukan setiap wisatawan yang berkunjung”.
Pembangunan infrastuktur juga harus terus dilakukan di daerah yang berpotensi kedatangan wisatawan sehingga promosi yang dilakukan bisa berjalan optimal. Sebagai contoh, promosi pariwisata Thailand yang dilakukan melalui kuliner. Hal tersebut dinyatakan berhasil karena kuliner terbukti membawa pariwisata Thailand kian populer di dunia. Mengenai pembangunan BMTH, Menparekraf berharap keberadaannya juga mendorong sektor ekonomi kreatif semakin berkembang di Bali.
Sementara itu Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada sejumlah BUMN dan kementerian/lembaga yang turut mendukung rencana pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa, melalui perjanjian kerja sama yang telah disepakati.
Kata Doso: “Dari data, disebutkan bahwa rata-rata wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar hanya menghabiskan waktu 6-8 jam untuk bersandar dan melakukan aktivitas pariwisata. Dengan pembangunan Benoa Maritime Tourism Hub ini, diharapkan lama kunjungan wisatawan pun dapat meningkat”.
Selain pembangunan fasilitas kapal, Pelindo juga menggandeng sejumlah UKM unggulan untuk membuka toko di sekitar pelabuhan sehingga laju perekonomian pun semakin bertumbuh.
Doso melanjutkan, target pengerjaan Benoa Maritime Tourism Hub akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan dan rencananya akan selesai pada 2023. Dalam pada itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil juga menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung langkah yang dilakukan Pemda Bali untuk memajukan daerahnya terutama dalam hal pariwisata. Ucapnya : “Kami terbuka kerja sama mewujudkan pariwisata yang kian berkembang terutama dalam hal pembangunan Benoa Maritim Tourism Hub,”. (Erick Arhadika/Maritim )