BPSDM Perhubungan, Tingkatkan SDM Transportasi Melalui Monitoring Dan Kerjasama

YOGYAKARTA–MARITIM : Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang transportasi khususnya transportasi laut, Kementerian Perhubungan telah memberikan pelatihan kompetensi di bidang pelayaran melalui Diklat Pemberdayaan Masyarakat bagi santri maupun masyarakat yang berada di sekitar pondok pesantren.

Dalam siaran pers yang diterima tabloidmaritim.com, Rabu (28/10), dalam rangka tersebut, Kementerian Perhubungan menginisiasi kerja sama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Yayasan Daarul Quran Indonesia dan Masyarakat Cinta Masjid Indonesia. Dalam hal tersebut, Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Selasa (27/10) menyelenggarakan monitoring dan evaluasi kerja sama yang telah dilakukan antara Kementerian Perhubungan dan Mitra Kerja sama PP Muhammadiyah, Pondok Pesantren dan Organisasi Kemasyarakatan Islam di Hotel Saphir Yogyakarta.

Read More

Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional, M.I. Derry Aman saat membuka secara resmi acara dimaksud, mengatakan, kerja sama tersebut diimplementasikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh perguruan tinggi dibawah BPSDM Perhubungan dengan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Kupang dan Universitas Muhammadiya Maluku Utara, serta Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Yayasan Daarul Quran Indonesia, Masyarakat Cinta Masjid Indonesia, Pondok Pesantren Al Mubarok Pekalonga,n, dan Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta.

“Pelatihan Pelayaran yang diberikan diharapkan mampu menambah keterampilan dan keahlian para santri agar dapat berkompetisi dan bersaing untuk mengisi kebutuhan dunia kerja, tidak hanya pada taraf nasional tetapi juga pada industri internasional.” Ujar Derry.

Dijelaskan, implementasi kerja sama tersebut, untuk jangka pendek pada 2020, telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, seminar bersama dan kegiatan sejenisnya secara virtual. Untuk selanjutnya sampai dengan tahun 2023 akan dilaksanakan kerja sama jangka menengah yaitu pertukaran dosen dan mahasiswa, joint reseach antar prodi, serta pelatihan sertifikasi dan kompetensi.

“Untuk pelaksanaan kerja sama jangka panjang sampai dengan tahun 2025, kedua pihak akan berkolaborasi dalam melakukan penambahan program studi baru pada Perguruan Tinggi BPSDM Perhubungan ataupun pada Universitas Muhammadiyah.” Ungkap Derry.

Lebih lanjut, Derry juga menyoroti kerja sama yang telah dilakukan dengan pondok pesantren dan organisasi kemasyarakatan islam dimana beberapa sekolah di lingkungan Kementerian Perhubungan telah memberikan pelatihan kompetensi di bidang pelayaran melalui Diklat Pemberdayaan Masyarakat bagi santri maupun masyarakat yang berada di sekitar pondok pesantren.

Ia juga menyampaikan bahwa monitoring diperlukan untuk mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga pelaksanaan kegiatan, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan pimpinan dan institusi selanjutnya.

Sedangkan evaluasi, lanjut Derry, diperlukan untuk melihat tingkat keberhasilan pengelolaan kegiatan, melalui kajian terhadap manajemen dan output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi kinerja program dan kegiatan selanjutnya.

Di tempat terpisah Kepala BPSDMP, Sugihardjo, menyambut baik kegiatan yang di selenggarakan di Jogja ini. Menurutnya monitoring dan evaluasi dibutuhkan guna memastikan bahwa kesepakan bersama antara Menteri Perhubungan dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Yayasan Daarul Quran Indonesia dan Masyarakat Cinta Masjid Indonesia berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah dibuat.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu upaya kita bersama untuk memastikan bahwa kementerian perhubungan hadir dan memberikan manfaat sebesar besarnya bagi masyarakat. Saya juga mendorong peran serta aktif dari semua lapisan masyarakat dan industri untuk bisa berpartisipasi dalam peningkatan kualitas SDM di bidang transportasi dan menyerap lulusannya dalam industri transportasi”, tutup Sugihardjo.

Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perhubungan dengan PP Muhammadiyah telah ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama perguruan tinggi binaan BPSDM Perhubungan dengan beberapa Universitas Muhammadiyah, antara lain Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Kupang dan Universitas Muhammadiya Maluku Utara, begitu pula dengan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Yayasan Daarul Quran Indonesia, Masyarakat Cinta Masjid Indonesia, Pondok Pesantren Al Mubarok Pekalongan, dan Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta.

Capaian kerja sama yang telah terlaksana antara lain penyelenggaraan DPM di PIP Semarang dengan peserta dari Ponpes Buntet Cirebon dan Ponpes AL Mubarok Kota Pekalongan serta Poltekpel Surabaya dengan Ponpes Ora Aji Yogyakarta. (Rabiatun)

Related posts