JAKARTA – MARITIM : Guna meningkatkan kunjungan wisatawan agar dapat bersaing dengan negara lain, Pemerintah telah mencanangkan pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas di lima wilayah yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika-Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
Berkenan dengan hal tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terus berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut sebagai wujud nyata Pemerintah dalam membangun infrastruktur pendukung di kawasan lima Destinasi Wisata Super Prioritas.
Penetapan tersebut menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono, selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait konektivitas menuju lokasi tujuan wisata. Untuk itu, di tahun 2020 Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan membangun sebanyak empat unit Kapal Wisata Bottom Glass, diantaranya dua unit Kapal Wisata Bottom Glass Catamaran yang direncanakan akan ditempatkan di Labuan Bajo, NTT dan dua unit Kapal Wisata Bottom Glass Trimaran yang direncanakan akan ditempatkan di Bunaken, Sulawesi Utara.
“Dari jumlah empat unit Kapal Wisata Bottom Glass yang akan dibangun tersebut, telah dilakukan peletakan lunas (keel laying) pembangunan 4 empat unit Kapal Wisata Bottom Glass,” ujar Andi saat membacakan sambutan Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada acara Peletakan Lunas (Keel Laying) Terpadu Kegiatan Pembangunan empat Unit Kapal Wisata Bottom Glass di Tanjung Priok Jakarta, Selasa (17/11).
Menurut Andi, pembangunan kapal wisata bottom glass ini dilakukan dalam rangka mendukung program pengembangan di kawasan lima Destinasi Wisata Super Prioritas guna menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara untuk melihat keindahan pemandangan bawah laut di Labuan Bajo dan Bunaken.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan, kegiatan pembangunan empat unit Kapal Wisata Bottom Glass ini dibiayai secara multi years dari dana APBN Tahun Anggaran 2020-2021.
Sebelumnya, telah dilaksanakan penandatanganan kontrak kegiatan pembangunan empat unit Kapal Bottom Glass yang telah dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2020 antara PPK Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dengan PT. Bayubahari Shipyard, PT. Proskuneo Kadarusman, PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard dan pada tanggal 13 Oktober 2020 antara PPK Pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut dengan PT. Ben Santosa Shipyard bertempat di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya, tidak lupa Andi menyampaikan apresiasinya kepada Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut beserta dengan segenap jajarannya atas kerja kerasnya dalam mewujudkan pembangunan Kapal Wisata Bottom Glass ini.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dalam laporannya mengungkapkan untuk nilai kontrak pembangunan empat unit Kapal Wisata Bottom Glass sebesar Rp 76,6 miliar. Kegiatan keel laying pembangunan kapal Wisata Bottom Glass dilaksanakan setelah kemajuan Pekerjaan mencapai 1 persen atau blok terpasang mencapai 50 Ton.
Selain itu, Andi juga meminta kepada masyarakat sekitar destinasi wisata, untuk berkontribusi dalam pengembangan pariwisata setempat. “Masyarakat harus terlibat secara langsung, dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan karena kebersihan lokasi wisata jadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung. Mari budayakan keselamatan dan kebersihan,” tandas Andi. (Rabiatun)