Catat! BDI Jakarta Bakal Gulirkan Diklat 3 in 1 Spesialisasi Bidang Logam dan Otomotif Tahun Depan

Kepala BDI Jakarta Hendro Kuswanto

JAKARTA-MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan 10 langkah prioritas nasional dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Upaya strategis ini dijalankan untuk mengakselerasi pengembangan industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global. Terutama di era digital saat ini. Sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, Kemenperin telah menjalankan berbagai program peningkatan kompetensi SDM sesuai kebutuhan industri, seperti melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi serta program Diklat 3 in 1. Yang diselenggarakan pada 7 Balai Diklat Industri (BDI) di seluruh Indonesia binaan Kemenperin.

Read More

Hasilnya, diharapkan tercapai link and match. Karena dengan SDM yang kompeten, industri akan lebih produktif dan berdaya saing, di mana pengembangan SDM merupakan salah satu momentum Indonesia untuk mengambil peluang adanya bonus demografi hingga tahun 2030.

“Namun sayang, di era pandemi Covid-19, kegiatan penyelenggaraan Diklat 3 in 1 di kami dihentikan sementara. Tapi untuk tahun depan, kami sudah susun jadwalnya kembali untuk spesialisasi bidang garmen. Bahkan, akan kami tambah dengan spesialisasi bidang logam dan otomotif,” kata Kepala BDI Jakarta, Hendro Kuswanto, didampingi para stafnya kepada wartawan, di ruang kerjanya, kemarin.

Dijelaskan, selama pandemi Covid-19, Diklat 3 in 1 yang diselenggarakan di BDI Jakarta memang ditiadakan sementara. Tapi untuk pelaksanaan di pabrik-pabrik garmen sebagian masih berjalan dengan persyaratan menerapkan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) yang diterbitkan oleh Menteri Perindustrian.

Terhentinya roda penyelenggaraan Diklat 3 in 1 di BDI Jakarta, menurutnya, karena sejumlah industri TPT yang selama ini berproduksi untuk tujuan ekspor mengalami perlemahan pesanan. Sehingga berimbas kepada tenaga kerja kompeten yang perlu dididik.

“Faktor berikutnya, karena ada refocusing anggaran dari pemerintah untuk penanganan Covid-19. Sekitar 16 angkatan ditiadakan sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia,” ungkap Hendro.

Terkait kalender Diklat 3 in 1 untuk spesialisasi bidang logam dan otomotif, urai Hendro, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan instansi terkait asosiasi, pelaku komponen, Mitsubishi, Astra, pihak karoseri sampai ke tempatnya dimana lokasi diklat tersebut akan diadakan.

“Kami juga sudah menyusun kurikulumnya secara bersama-sama untuk spesialisasi bidang logam dan otomotit tersebut sepanjang 20-23 angkatan diklat. Yang untuk satu angkatan diikuti oleh 100 peserta. Tapi rencana itu dapat terlaksana jika pemerintah telah memutuskan bahwa pandemi Covid-19 sudah tidak ada lagi,” tutup Hendro. (Muhammad Raya)

Related posts