Menaker Harapkan Halalbihalal Jadi Momentum Peningkatan Kinerja

JAKARTA-MARITIM: Kementerian Ketenagerjaan menggelar halalbihalal yang diikuti oleh seluruh pegawai Kemnaker secara hybrid, Senin (9/5/2022). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi kementerian yang dipimpinnya untuk bekerja dan berkinerja lebih baik lagi.

Menaker mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 yang mulai melandai, perayaan Idul Fitri tahun ini memiliki makna sebagai perayaan kembali ke fitrah sebagai manusia setelah melalui proses ibadah Ramadan dengan mengendalikan hawa nafsu dan amarah, serta meningkatkan takwa kepada Allah SWT.

Read More

Selain itu, perayaan Idulfitri juga dapat dijadikan momentum menuju perubahan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai pegawai Kementerian Ketenagakerjaan.

“Perubahan yang lebih baik ini saya harap dapat meningkatkan kualitas, kinerja, dan produktivitas, dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai ASN Kemnaker untuk melayani masyarakat, bangsa dan negari tercinta ini,” katanya.

Menaker Ida Fauziyah berharap, melalui momentum Lebaran ini, seluruh unit kerja Kemnaker dapat mempercepat pelaksanaan program kegiatan. Percepatan tersebut harus mampu mendukung penyerapan anggaran yang optimal dan dapat langsung bermanfaat oleh masyarakat, terutama dalam masa pemulihan setelah pandemi Covid-19.

“Kita dituntut untuk tidak hanya sekedar bekerja, tetapi juga lebih berkinerja, untuk menghasilkan output, outcome hingga impact dari pelaksanaan tugas dan fungsi kita sebagai ASN Kemnaker semakin terlihat,” ujarnya.

Menaker juga berpesan agar momen Lebaran menjadi spirit bagi seluruh jajaran Kemnaker untuk saling bersinergi dalam menyukseskan pelaksanaan pertemuan Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan (Employment Working Group /EWG) G20.

“Ini kesempatan sangat langka yang dapat kita jadikan kesempatan untuk menunjukkan bahwa Indonesia sejajar dengan negara lain dalam forum G20, serta pembuktian bahwa Indonesia telah melakukan pembenahan dan reformasi kebijakan di bidang ketenagakerjaan,” sambungnya. (Purwanto).

 

Related posts