JAKARTA-MARITIM : PT Pertamina International Shipping (PIS) tengah gencar menjajaki kerja sama investasi dengan mitra-mitra skala global untuk percepatan pengembangan bisnis perusahaan dan rencana investasi di tahun 2023.
Salah satu strateginya adalah dengan melakukan pertemuan dengan Export Credit Agency (ECA) di Korea yakni The Export Import Bank of Korea (KEXIM) dan Korea Trade Insurance Corporation (K-SURE).
“Kunjungan dan pertemuan ini dilakukan untuk menjajaki potensi kerja sama pendanaan investasi, khususnya rencana pembelian kapal bangun baru untuk penambahan dan peremajaan armada kapal angkut PIS, untuk mendukung target pertumbuhan perusahaan di tahun ini dan ke depannya,” ujar Direktur Keuangan PIS, Diah Kurniawati, di Jakarta, Kamis (13/4).
Rangkaian kunjungan dilakukan pada Maret 2023 lalu, turut hadir dalam pertemuan itu adalah Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati dan Direktur Keuangan dan SDM Pertamina Trans Kontinental (PTK) Afan Aftory. Pertemuan dengan KSURE juga difasilitasi oleh bank komersial Jepang SMBC di kantor SMBC yang berada di Seoul, Korea Selatan.
K-SURE dan KEXIM, adalah lembaga yang dibentuk pemerintah Korea Selatan, yang berperan penting dalam mendukung ekspor dan investasi Korea di skala global melalui program pendanaan kepada pembeli produk produk manufaktur Korea. Termasuk dalam hal ini industri pembangunan kapal baru (new built vessel).
Adapun fasilitas pendanaan dari agensi kredit ekspor Korea ini memiliki beberapa manfaat, di antaranya tenor pinjaman yang lebih panjang, struktur pinjaman yang lebih kompetitif, pinjaman yang lebih besar, dan diversifikasi sumber pendanaan yang lebih luas.
Sejalan dengan kunjungan ke Korea tersebut, di waktu bersamaan juga dilakukan pelatihan dan upnskilling mengenai Export Credit Agency (ECA) financing ke para pekerja Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML). Yang terdiri dari fungsi keuangan, fungsi strategic planning and business development dan fungsi legal.
Pelatihan ini difasilitasi oleh SMBC Singapore untuk memperluas dan memperdalam wawasan terkait pendanaan ECA dari Korea dan Jepang, khususnya untuk pendanaan produk perkapalan dan produk marine. (Muhammad Raya)